Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cisumdawu, Jalan Bebas Hambatan Terindah di Indonesia

Kompas.com - 06/09/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Dia menyebut mass rapid transit (MRT) Jakarta, Tol Cisumdawu, dan kereta cepat Jakarta-Bandung adalah struktur bawah tanah yang mendapat sentuhan para insinyur Indonesia.

Secara umum, perkembangan pembangunan Tol Cileunyi Seksi I-III sepanjang 33 kilometer dapat dilalui fungsional pada arus mudik tahun 2020. Sementara target penyelesaian konstruksi keseluruhan sepanjang 60,84 kilometer pada akhir 2020.

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dikerjakan bersama oleh Pemerintah dan Badan Usaha. Pemerintah memberikan dukungan konstruksi Seksi I dan II sepanjang 29 kilometer untuk meningkatkan kelayakan investasi.

Pendanaan porsi Pemerintah menggunakan APBN rupiah murni dan pinjaman Pemerintah China. Sementara Seksi III-VI sepanjang 32,8 kilometer dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi sebesar Rp 8,41 triliun.

Pembebasan lahan menjadi kendala dalam pembangunan ruas tol ini. Seksi I Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12 kilometer, dikerjakan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC)-PT Adhi Karya (Joint Venture) yakni 45,47 persen untuk konstruksi dan pembebasan lahan 72,77 persen.

Seksi II Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17,51 kilometer, pembangunannya dilakukan dalam 2 fase yakni fase I sepanjang 7,23 kilometer, konstruksinya sudah selesai penuh 100 persen.

Fase II sepanjang 10,7 kilometer, progres konstruksinya 74,62 persen dan lahan yang bebas 92,2 persen. Pengerjaan fase II oleh MCC, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan skema joint operation.

Seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 kilometer dikerjakan oleh PT Girder Indonesia dengan progres konstruksi 78,01 persen dan lahan bebas 99 persen.

Seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 kilometer dan Seksi V Legok–Ujungjaya sepanjang 14,90 kilometer belum menunjukkan progres pembebasan lahan.

Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)
Sementara Seksi VI Ujungjaya–Kertajati 6,06  kilometer, konstruksinya belum mulai dengan progres lahan 16 persen.

Untuk mempercepat pengadaan lahan, Kementerian PUPR melalui Satker Pembangunan Tol Cisumdawu, Ditjen Bina Marga, terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Selain lahan, pembangunan tol ini juga menghadapi medan berat berupa kawasan lembah perbukitan sehingga dilakukan pekerjaan penggalian dan penimbunan.

Terdapat lintasan kritis sekitar 1 kilometer berupa pekerjaan galian masif setinggi 70 meter dengan volume 5 juta meter kubik, yang merupakan lahan belum bebas.

Kendala tersebut mengakibatkan konstruksi fase II yang semula dijadwalkan selesai pada September 2019, akan diperpanjang menjadi September 2020.

Kehadiran Tol Cisumdawu akan memperlancar akses kendaraan dari Bandung menuju Bandara International Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, dan mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau