JAKARTA, KOMPAS.com - Alokasi hunian subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2020 diusulkan naik. Bila tahun ini, alokasi FLPP hanya 68.868 unit, tahun depan diusulkan naik menjadi 110.000 unit.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menilai, alokasi tersebut jumlah cukup besar.
"Kalau banyak-banyak (tapi) enggak habis gimana," kata Khalawi di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Untuk memastikan penyaluran berjalan lancar, ia menyatakan, Bank BTN akan mendapatkan alokasi terbesar dibandingkan perbankan lainnya.
"BTN 95 persen, karena mereka memang spesialisasi di situ," ujarnya.
Untuk diketahui, tahun ini BTN mendapat alokasi kuota FLPP sebanyak 28.744 unit. Sehingga, pada pertengahan tahun ini kuota sudah hampir habis dan perseroan tak bisa menyalurkan KPR subsidi dengan skema itu.
Pemerintah sendiri telah merealokasi kuota FLPP dari 18 bank penyalur yang kurang menunjukkan performa. Tak kurang dari 5.000 unit kuota FLPP dialihkan ke BTN. Namun diperkirakan pada akhir Agustus 2019, kuota realokasi itu akan habis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.