Satu di antara superblok itu adalah yang dibesut APLN. Mereka meramaikan konstelasi sektor properti kota ini dengan proyek 8 hektar bertajuk Borneo Bay City.
Kemudian Balikpapan Superblok yang dikembangkan Pintu Air Mas Group dan The Balcony yang dimiliki PT PP Properti Tbk (PPRO).
Vice President Marketing APLN Anak Agung Mas Wirajaya menuturkan, Provinsi Kalimantan Timur menawarkan peluang menjanjikan. Permintaan akan hunian selalu tumbuh dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, perseroan tak hanya puas membangun Borneo Bay City di Balikpapan dan Bukit Mediterania Residence di Samarinda.
"Kami masih memiliki land bank 30 hektar di Kalimantan Timur. Kami berencana memanfaatkannya untuk pengembangan hunian vertikal pasca-ditetapkannya ibu kota negara di Kalimantan Timur. Tunggu saja dalam waktu dekat," ungkap Agung menjawab Kompas.com, Selasa (27/8/2019).
Nama lain yang mengincar Kalimantan Timur adalah PPRO yang berencana menggarap lahan seluas 500 hektar di sekitar lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat mengaku sudah ada sejumlah pemilik lahan yang berminat untuk bekerja sama dengan pengembang pelat merah ini.
"Luas potensi lahannya mencapai 500 hektar. Sudah ada beberapa pemilik lahan di calon lokasi ibu kota baru yang datangi kami untuk mengajak kerja sama," kata Taufik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/8/2019).
Menurut dia, sudah empat bulan terakhir ini pihaknya membentuk tim internal untuk mengkaji rencana pemindahan ibu kota.
Dengan diumumkannya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota baru, tim internal akan lebih fokus melakukan kajian terkait pengembangan properti.
Taufik berharap, pemindahan ibu kota ini akan memberikan dampak positif terhadap properti yang dikelola PPRO di Kalimantan Timur.
"Di sana kan airport terbesar di Kaltim ada di Balikpapan. Maka, kami yakin, hotel dan mal kami di Balikpapan akan menikmati dampak pemindahan ibu kota ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.