Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Trik Menyiasati Gudang Penuh dan Kumuh

Kompas.com - 24/08/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Menyimpan barang-barang di rumah tidak semudah kelihatannya. Ada seni tersendiri untuk bisa menyimpan barang-barang di gudang supaya tidak menumpuk, penuh, dan tampak berantakan dan kumuh.

Gudang biasanya digunakan untuk menyimpan barang-barang yang masih berguna, tapi jarang dipakai oleh pemilik rumah.

Karena jarang dipakai dan ditengok, perlu dipastikan barang tersimpan rapi dan aman untuk menghindari kerusakan.

Salah satu cara utama adalah tidak menyepelekan desain gudang. Pemilik rumah cenderung mengabaikan fungsi gudang dan menumpuk semua barang di dalamnya.

Padahal dengan desain yang sesuai dikombinasikan teknik penyimpanan yang terstruktur, gudang tidak akan jadi ruangan yang paling dihindari di rumah.

Inilah beberapa trik untuk menyimpan barang supaya gudang selalu rapi dan tidak penuh sesak.

1. Simpan yang Benar-benar Penting

Simpan yang Benar-benar Penting

Shutterstock Simpan yang Benar-benar Penting
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan barang di gudang adalah simpan barang yang benar-benar penting, berguna, dan masih akan dipakai.

Jangan menghabiskan tempat untuk menyimpan barang-barang rongsok, sampah, atau yang tidak akan digunakan lagi.

Sebelum mengatur sistem penyimpanan, pilah dengan saksama barang-barang yang akan disimpan.

Kalau dirasa sudah rusak, lebih baik dibuang atau didonasikan. Dengan menguranginya, pengaturan sistem penyimpanan bisa lebih mudah.

2. Gunakan Kontainer

Gunakan kontainerShutterstock Gunakan kontainer
Khususnya di Indonesia, kardus masih jadi salah satu pilihan utama untuk menyimpan barang-barang di gudang. Namun, sebaiknya sisihkan anggaran untuk membeli kontainer.

Salah satu masalah kardus adalah bahannya yang tidak tahan lama. Bila ada kebocoran di gudang atau musibah banjir, kardus akan basah dan hancur.

Kardus pun membuat barang-barang di dalamnya lebih cepat berdebu, terlebih saat tidak ditutup dengan selotip.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com