Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2019, 19:52 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring beroperasinya Tol Bocimi Seksi I yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Desember 2018 lalu pengembang Rancamaya Golf Estate, PT Suryamas Dutamakmur Tbk semakin percaya diri untuk mengakomodasi selera pasar akan hunian yang menjual kesejukan dan kebersihan udara.

Rancamaya Golf Estate benar-benar mengandalkan lingkungannya yang asri, pepohonan hijau, pemandangan area golf, serta kualitas udara bersih dan sejuk yang tak dimiliki kota-kota penyangga Jakarta lainnya untuk menarik konsumen.

"Di Bogor itu orang masih bisa menikmati pemandangan pegunungan, mau Gunung Salak atau Pangrango, ini tidak dimiliki kota-kota penyangga lainnya seperti Depok, Tangerang, atau Bekasi). Dengan adanya Bocimi jarak dan waktu tempuh Bogor Jakarta sekarang sudah masuk dalam batas toleransi," kata Eftianto, Division Head Business Development, PT Suryamas Dutamakmur, Rabu (21/8/2019) kemarin.

Menurut Eftianto, dalam dua bulan terakhir ini pemberitaan buruknya kualitas udara DKI Jakarta harus menjadi catatan penting. Bahkan, Jakarta sering masuk dalam kategori kota paling polutif di dunia.

Berdasarkan data AirVisual, Air Quality Index (AQI) atau polusi Kota Jakarta dalam beberapa minggu belakangan cukup tinggi. Tingginya polusi itu memberikan dampak buruk pada kesehatan masyarakat.

"Mungkin karena itu banyak masyarakat, khususnya keluarga muda yang belum punya rumah, melirik Bogor sebagai rumah pertamanya. Selain lebih hijau dan sejuk, salah satu alasan memilih Bogor adalah kesehatan keluarga," kata Eftianto.

Menurut dia, tren mencari tempat tinggal yang mendukung kesehatan keluarga akan terus meningkat, terutama untuk mereka yang bekerja dan beraktivitas bisnis di Jakarta.

"Mereka kan yang merasakan betul rendahnya kualitas udara dan kepadatan sehari-hari Jakarta. Untuk itu, jualan kami di Rancamaya adalah lingkungan asri, kehijauan, golf view, serta udara bersih dan sejuk," ucap Eftianto.

Eftianto mengatakan tren tersebut sudah terjadi pada dua tahun terakhir, terutama ketika merilis Kingsville District seluas 28 hektar. Respon masyarakat yang sebagian besar adalah keluarga muda sangat positif.

"Klaster pertama kami, Salvador, di awal pemasarannya laris, karena polusi udara di sini sangat rendah,” tambah Eftianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Berita
Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Tips
Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

BrandzView
Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Berita
Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Berita
Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Berita
Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Hunian
Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Perumahan
Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Berita
“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

Ritel
Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Berita
Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Perumahan
Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com