Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buruknya Udara Jakarta Bikin Rancamaya "Pede" Jual Hunian

Rancamaya Golf Estate benar-benar mengandalkan lingkungannya yang asri, pepohonan hijau, pemandangan area golf, serta kualitas udara bersih dan sejuk yang tak dimiliki kota-kota penyangga Jakarta lainnya untuk menarik konsumen.

"Di Bogor itu orang masih bisa menikmati pemandangan pegunungan, mau Gunung Salak atau Pangrango, ini tidak dimiliki kota-kota penyangga lainnya seperti Depok, Tangerang, atau Bekasi). Dengan adanya Bocimi jarak dan waktu tempuh Bogor Jakarta sekarang sudah masuk dalam batas toleransi," kata Eftianto, Division Head Business Development, PT Suryamas Dutamakmur, Rabu (21/8/2019) kemarin.

Menurut Eftianto, dalam dua bulan terakhir ini pemberitaan buruknya kualitas udara DKI Jakarta harus menjadi catatan penting. Bahkan, Jakarta sering masuk dalam kategori kota paling polutif di dunia.

Berdasarkan data AirVisual, Air Quality Index (AQI) atau polusi Kota Jakarta dalam beberapa minggu belakangan cukup tinggi. Tingginya polusi itu memberikan dampak buruk pada kesehatan masyarakat.

"Mungkin karena itu banyak masyarakat, khususnya keluarga muda yang belum punya rumah, melirik Bogor sebagai rumah pertamanya. Selain lebih hijau dan sejuk, salah satu alasan memilih Bogor adalah kesehatan keluarga," kata Eftianto.

Menurut dia, tren mencari tempat tinggal yang mendukung kesehatan keluarga akan terus meningkat, terutama untuk mereka yang bekerja dan beraktivitas bisnis di Jakarta.

"Mereka kan yang merasakan betul rendahnya kualitas udara dan kepadatan sehari-hari Jakarta. Untuk itu, jualan kami di Rancamaya adalah lingkungan asri, kehijauan, golf view, serta udara bersih dan sejuk," ucap Eftianto.

Eftianto mengatakan tren tersebut sudah terjadi pada dua tahun terakhir, terutama ketika merilis Kingsville District seluas 28 hektar. Respon masyarakat yang sebagian besar adalah keluarga muda sangat positif.

"Klaster pertama kami, Salvador, di awal pemasarannya laris, karena polusi udara di sini sangat rendah,” tambah Eftianto.

Membidik kalangan keluarga muda dengan usia kisaran 30 sampai 40 tahun, Klaster Salvador yang seluas 8 hektar itu sudah terjual habis, sementara Klaster Amadeus (cluster 2) sudah terjual 90 persen. Baru-baru Suryamas juga meluncurkan tipe terbaru Andante yang pemasarannya akan dibuka pada September nanti.

Amadeus merupakan hunian berkonsep rumah tumbuh yang dipasarkan mulai Rp692 juta hingga Rp2 milir. Pada masa pemasaran tahap pertama ditawarkan sebanyak 130 unit rumah 2 lantai. Adapun tipe Andante hanya ditawarkan 10 unit dengan harga mulai Rp1,4 miliar.

Henny Hendrawan, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Suryamas Dutamakmur Tbk, menambahkan bahwa Rancamaya Golf tidak hanya menawarkan hunian untuk kelas menengah atas, tapi juga kalangan atas. Salah satunya adalah Richmond Peak, yakni kavling siap bangun di atas lahan 240 sampai 400 meter persegi.

Kavling tersebut ditawarkan mulai Rp2,3 miliar. Kavling terkecilnya seluas 240 meter persegi.

"Tapi, produk ini khusus menyasar segmen pasar usia di atas 50 tahun yang posisi keuangannya sudah mapan. Biasanya di usia senior dan mapan dalam hal keuangan, mereka lebih mengedepankan green living," kata Henny.

https://properti.kompas.com/read/2019/08/22/195200021/buruknya-udara-jakarta-bikin-rancamaya-pede-jual-hunian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke