Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ignatius Untung S
Praktisi Neuromarketing dan Behavioral Science

Praktisi Neuromarketing dan Behavioral Science

Disrupsi Besar Bisnis Properti

Kompas.com - 18/08/2019, 16:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dan untuk itu pulalah mengapa tidak kurang dari 85persen transaksi properti masih dilakukan melalui perantara, baik agen ataupun tenaga penjual. Berbeda dengan produk asuransi yang makin ke sini mulai melepaskan diri dari ketergantungan tenaga penjual melalui platform insuretech (insurance technology).

Kebutuhan akan adanya engagement dan touch point online pada tahap pencarian dan offline pada saat seleksi dan pembelian inilah yang sepertinya disambut oleh beberapa pemain seperti 99.co, Urbanace dan Spacestock.

Berbekal keberhasilan dari pemain sejenis di negara-negara maju seperti Compass dan Redfin di Amerika, Purplebricks di UK dan Lianjia di China, pemain-pemain pendatang baru ini pun menawarkan solusi holistik mulai dari digital platform untuk menjangkau lebih banyak konsumen pada tahap pencarian awal, kemudian dilanjutkan dengan engagement secara offline dengan tenaga-tenaga pemasar yang berafiliasi atau dimiliki mereka secara internal.

Keberhasilan Lianjia di China dalam membukukan nilai valuasi sebesar 13 miliar dollar AS baru-baru ini tampaknya membuktikan bahwa model ini patut diwaspadai, mengingat tidak banyak pemain yang bisa mencapai nilai valuasi pasar di atas 10 miliar dollar AS, apalagi hanya dari satu market.

Mempekerjakan 8.000 tenaga pemasar offline membuat Lianjia menjadi acuan sekaligus pesaing yang patut diwaspadai oleh pemain-pemain properti lainnya. Model bisnisnya yang menggabungkan online engagement dan offline agent membuatnya harus berhadap-hadapan dengan agen properti non digital maupun portal properti.

Dan untuk mereka yang ingin menjual hunian, baik pengembang ataupun pemilik rumah, solusi yang ditawarkan ini menjadi pilihan yang aman dan masuk akal karena satu-satunya biaya yang akan dibebankan kepada mereka adalah komisi dari tiap penjualan.

Yang paling menarik untuk disaksikan adalah pertarungan bisnis model ini dengan bisnis model agen properti non digital dan juga dengan bisnis model property platform. 

Akankah agen properti yang sudah memiliki jaringan agen yang luar biasa masif bertransformasi secara digital untuk merespon persaingan ini?

Bagaimana pula dengan property platform yang sudah memiliki kehadiran online yang kuat, apakah mereka akan mulai membangun kekuatan agen mereka.

Kita tunggu saja, yang jelas pemasar dan konsumen akan diuntungkan dari persaingan ini. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com