KOMPAS.com - Arsitek lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Mande Austriono Kanigoro membagikan kisahnya dalam mengerjakan proyek desain rumah, EN House melalui akun Twitter @mondododo, Jumat (9/8/2019).
Mande mengaku senang mengerjakan proyek tersebut lantaran kliennya berpikiran terbuka terhadap berbagai macam konsep yang diajukan.
Dia dapat menggarap proyeknya dengan leluasa, tanpa mengabaikan profesionalitas.
Baca juga: Yori Antar, Arsitek di Balik Wajah Baru Danau Toba
"Pada dasarnya, saya mencoba untuk membuat tiga massa bangunan yang terdiri dari ruang penerima (teras ruang tamu), ruang inti rumah (ruang keluarga, dapur, kamar tidur, dan lainnya), dan ruang antara (tangga ruang baca, dan lainnya) yang saling berhubungan antara satu sama lain," jelas Mande.
Saat proses perencanaan ruang inti rumah berjalan, ia mendapat ide untuk membangun garasi mobil yang bisa tembus ke belakang rumah.
Mande menyesuaikan peletakan ruang penerima yang semula berada di lantai dasar ke lantai mezanine dengan mempergunakan dinding pagar sebagai struktur utama untuk menopang lantai tersebut.
Untuk kamar anak, letaknya di lantai 2. Sementara kamar utama dibuat dua level ketinggian, sebab berada di irisan antara ruang inti dengan ruang antara.
Mande juga mengakomodasi keinginan klien untuk membuat rooftop sekaligus studio kerja dengan cara menggunakan sebagian area atas ruang antara.
Bentuk bangunan EN House pada dasarnya mudah disesuaikan. Hal ini memungkinkan jendela dan beberapa bukaan lainnya, dirancang dengan bentuk persegi.
"Frame jendela juga sengaja dipilih berwarna hitam supaya kontrasnya dapat terlihat dari jauh. Dan saya sengaja menggunakan warna putih untuk keseluruhan dinding dengan maksud menetralisir kerasnya sudut-sudut antar massa bangunan," ungkap Mande.
Selain itu, Mande mengaku ada perubahan pada taman. Sedianya, taman berwujud rerumputan, namun klien meminta untuk menggantinya dengan beton.
Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Revitalisasi Kalimalang Mulai Tahun Ini, Arsitek Masih Tunggu Becakayu
Mande juga menyinggung soal teras rumah. Menurutnya, teras dapat dijadikan sebagai area nongkrong agar pemilik bisa guyup rukun dengan lingkungan sekitar.
Pada konsep ini, Mande mengemas bentuk teras menyerupai huruf L agar saat berbincang dengan tetangga tidak satu arah.
"Sengaja juga elevasi lantai disamain dengan jalan di depannya, supaya terlihat menyatu dengan sekitarnya. Seakan-akan mengundang tetangga untuk selalu berkunjung di sore hari," ujar Mande.
Yang menarik, EN House ini dilengkapi dengan mudroom atau ruang peralihan antara area dalam dengan luar rumah yang seringkali difungsikan sebagai tempat menyimpan alas kaki.
Baca juga: Proyek Jumbo E-Polis Jakarta Dirancang Arsitek Dunia
Mande mengungkapkan, mudroom terletak di dalam area yang sama dengan ruang tamu, namun dengan elevasi lantai yang berbeda.
Fungsi perbedaan ketinggian ini untuk memunculkan kesan ruang tamu lebih tinggi derajatnya daripada mudroom.
Untuk ruang keluarga, Mande membuat tipe yang sederhana sebagai pusat berkumpulnya seluruh anggota keluarga dan mudah dilihat dari keseluruhan kamar.
"Di luar posisinya yang berada benar-benar di tengah rumah, ruang keluarga yang berukuran 4 x 5 meter ini mempunyai pandangan ke arah lantai split yang berada di depannya," ujar Mande.
Sementara itu, konsep tangga didesain aman dengan pintu ayun di ujungnya untuk mencegah anak dari pemilik hunian menuruni tangga tanpa diawasi.
Di ruang keluarga terdapat jendela besar dan pintu kecil ke arah taman belakang. Jendela besar ini berfungsi menangkap cahaya matahari saat senja datang.
Baca juga: 10 Arsitek Top Indonesia versi BCI Asia
Bagian dapur sarat pencahayaan yang luas dan sirkulasi udara maksimal. Mande merancang dapur dengan bentuk L, serupa teras rumah.
Di salah satu sudut dapur, menempel pintu kaca yang digunakan untuk mengeluarkan kursi yang ditaruh di dalam meja, sehingga terkesan sebagai bar outdoor.
Sisi menarik lain dari karya Mande adalah kamar tidur yang terdiri dari 2 ruang, yaitu ruang tidur dengan kasur dan credenza di area bawah dan ruang rias yang dilengkapi lemari di ruang atas.
"Berhubung pemilik menginginkan pemandangan seluas-luasnya, saya meletakkan 2 jendela besar berbentuk persegi di kedua ruangannya," ujar Mande.
Sementara, untuk kamar anak dirancang seluas 6 x 3,5 meter. Luasnya kamar anak ini diharapkan dapat mendukung aktivitas anak sebebas-bebasnya dalam jangka waktu yang relatif lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.