Momentum pembelian juga menentukan nilai investasi rumah Anda pada masa mendatang. Maka dari itu, usahakan untuk tak membeli properti saat harganya sedang tinggi dan menjualnya kembali pada saat harga pasarnya sedang turun.
Sekali pun Anda menjual rumah pada saat harga pasar di fase normal, harga rumah yang tinggi tetap akan sulit bersaing dengan properti lainnya.
Setiap peluang dalam berinvestasi properti harus dimanfaatkan dengan baik. Waktu yang tepat untuk membeli rumah adalah saat harga pasar sedang turun dan menjualnya kembali saat permintaan sedang tinggi-tingginya.
4. Mengabaikan Kualitas Bangunan
Begitu pun bagi Anda yang ingin membeli rumah dari pengembang atau membangunnya sendiri.
Material bangunan yang murah biasanya tak memiliki ketahanan yang kuat, sehingga Anda perlu mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan.
Tentunya ini menghambat Anda memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Membeli properti yang sudah siap huni, seperti dilengkapi dengan desain apartemen yang lengkap, justru dapat lebih menguntungkan.
Anda tak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk pengisian interior properti.
5. Kegagalan Pembayaran
Ketahui betul kondisi finansial Anda sebelum memutuskan untuk membeli real estate yang harganya tinggi.
Kegagalan pembayaran seperti tak mampu membayar cicilan di tengah-tengah masa pembayaran sehingga properti harus dijual kembali justru malah merugikan Anda.
Selain itu, berhati-hati juga dengan penipuan berkedok investasi. Pastikan Anda menggunakan layanan sistem kredit baik online maupun offline yang terlegitimasi secara sah dengan memperoleh izin beroperasi dari otoritas jasa keuangan (OJK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.