KOMPAS.com - Keberlanjutan dan teknologi diperkirakan akan mengubah infrastruktur olahraga pada masa depan.
Desain dan fungsi stadion sepak bola saat ini telah bergeser menjadi lebih modern dan berkelanjutan.
Tak semata digunakan sebagai tempat pertandingan sepak bola, stadion kini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat pertunjukan maupun acara lainnya.
Menurut We Build Value Magazine, Rabu (31/7/2019), arena olahraga masa depan diprediksi adalah kompleks infrastruktur yang bisa menjadi pilihan untuk penyelenggaraan berbagai acara, baik hiburan hingga budaya.
Konsep ini mulai diterapkan di Amerika Serikat pada tahun 2004. Saat itu, Sport Marketing Quaterly dalam studi yang dilakukan oleh National Football League menemukan bahwa dampak pembangunan stadion baru menyebabkan kenaikan penjualan tiket sebesar 54 persen serta lonjakan iklan 202 persen.
Baca juga: Ini Tampilan Akhir Stadion Piala Dunia Qatar
Sejak saat itu, baik investor swasta dan induk federasi sepak bola, FIFA, menetapkan pedoman untuk pembangunan stadion masa depan.
FIFA bahkan menetapkan stadion baru harus dibangun dengan model yang berkelanjutan. Dalam gelaran Piala Dunia Rusia tahun lalu, federasi sepak bola ini telah menyusun pedoman yang mengatur bahwa infrastruktur olah raga harus memiliki efisiensi energi maksimum.
Efisiensi energi ini bisa didapatkan dari pemanfaatan cahaya matahari untuk mengurangi konsumsi, penghematan air, memiliki pengelolaan limbah yang efisien, serta menggunakan bahan konstruksi yang berkelanjutan.
Sarana olahraga ini dibangun oleh Slini Impreglio ini mampu menampung sekitar 60.000 penonton.
Bahkan desain stadion sendiri dianggap paling berkelanjutan dibanding dengan sarana orahraga lainnya.
Stadion Al Bayt dirancang mirip dengan tenda penduduk asli yang dapat dikonversi menjadi hotel dan pusat perbelanjaan begitu gelaran usai.