Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Darmono: Membangun Bisnis Diawali Membina Manusia yang Beradab

Kompas.com - 25/07/2019, 12:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - President University bersama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menggelar acara bedah buku "Bringing Civilizations Together-Nusantara di Simpang Jalan".

Ini merupakan karya ke-6 dari pendiri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (Jababeka Group) Setiadi Djuandi (SD) Darmono.

Acara bedah buku tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Prof. Budi Susilo Soepandji Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) yang juga mantan Gubernur Lemhanas RI 2011-2016 dan Dr. Muhammad A.S. Hikam, Dosen President University yang juga mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Abdurahman Wahid.

Budi mengatakan buku ini bercerita mengenai semangat dan optimisme seorang Darmono dalam upaya mengatasi berbagai persoalan, terutama membina manusia sebagai kunci peradaban.

"Ini merupakan buku yang penting, bagaimana kita membangun SDM yang unggul, mengolah tata ruang, membangun smart cities dan smart people, lalu budi pekerti, etika, cinta kasih, teknologi dan tantangan industri 4.0 hingga persoalan politik," urai Budi, di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Baca juga: Meski Potensial Default, Jababeka Jamin Progres Proyek Tak Terganggu

Gagasan yang lahir dalam buku Darmono ini sangatlah dibutuhkan untuk membangun bangsa dewasa ini.

SD Darmono, kata Budi, memilih suatu istilah teknis, "human processing factory", untuk mempertegas gagasannya, membina manusia adalah kunci peradaban.

Untuk itu, Indonesia harus memiliki konsep seperti pabrik yang memproses manusia, yaitu yang miskin jadi kaya, dan yang bodoh menjadi pandai.

Budi berpendapat, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mutlak dibutuhkan sebuah kolaborasi.

"Jangan sampai pengertian Nation menjadi ekslusif sehingga menjadi hambatan dalam membangun bangsa," tegas dia.

Sementara itu, A.S Hikam menilai, selain sebagai pengusaha nasional, SD Darmono sangat piawai dalam menuangkan gagasan yang berasal dari pengalaman hidup yang dilakoninya dan pengetahuan yang dimilikinya.

"Pak Darmono dikenal sebagai sosok pebisnis handal yang kapasitasnya berkelas internasional, namun menulis buku juga ternyata enak dibaca juga mudah dimengerti oleh semua lapisan. Jarang sekali ada orang seperti ini," kata Hikam.

Baca juga: Peringkat Jababeka dalam Pengawasan Negatif

Menurut Hikam, inti dari buku "Bringing Civilizations Together" karya SD Darmono adalah tentang membina manusia sebagai kunci peradaban.

Peradaban tersebut dimulai dari cinta, yakni 'cinta akan kebijaksanaan' dan 'cinta akan pengetahuan'.

Cinta tersebut kemudian menjelma menjadi etika, akhlak, moral, atau keluhuran budi.

Dalam menulis buku dan menjalankan setiap aktivitas pekerjaannnya, SD Darmono melandasinya dengan cita-cita melayani orang lain.

"Inilah awal dari kebijaksanaan yang berlandaskan pengetahuan. Kebijaksanaan tersebutlah pada ujungnya dibutuhkan untuk membangun bangsa dan membangun peradaban," kata SD Darmono,

Adapun buku-buku yang telah ditulis SD Darmono antara lain, Menembus Batas: Pemikiran, Pendapat, dan Visi Setyono Djuandi Darmono (2006),Think Big, Start Small. Move Fast (2009), One City One Factory: Mewujudkan 100 Kota Baru (2015), dan Building a Ship While Sailing (2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com