JAKARTA, KOMPAS.com - President University bersama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menggelar acara bedah buku "Bringing Civilizations Together-Nusantara di Simpang Jalan".
Ini merupakan karya ke-6 dari pendiri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (Jababeka Group) Setiadi Djuandi (SD) Darmono.
Acara bedah buku tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Prof. Budi Susilo Soepandji Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) yang juga mantan Gubernur Lemhanas RI 2011-2016 dan Dr. Muhammad A.S. Hikam, Dosen President University yang juga mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Abdurahman Wahid.
Budi mengatakan buku ini bercerita mengenai semangat dan optimisme seorang Darmono dalam upaya mengatasi berbagai persoalan, terutama membina manusia sebagai kunci peradaban.
"Ini merupakan buku yang penting, bagaimana kita membangun SDM yang unggul, mengolah tata ruang, membangun smart cities dan smart people, lalu budi pekerti, etika, cinta kasih, teknologi dan tantangan industri 4.0 hingga persoalan politik," urai Budi, di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Meski Potensial Default, Jababeka Jamin Progres Proyek Tak Terganggu
Gagasan yang lahir dalam buku Darmono ini sangatlah dibutuhkan untuk membangun bangsa dewasa ini.
SD Darmono, kata Budi, memilih suatu istilah teknis, "human processing factory", untuk mempertegas gagasannya, membina manusia adalah kunci peradaban.
Untuk itu, Indonesia harus memiliki konsep seperti pabrik yang memproses manusia, yaitu yang miskin jadi kaya, dan yang bodoh menjadi pandai.
Budi berpendapat, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mutlak dibutuhkan sebuah kolaborasi.
"Jangan sampai pengertian Nation menjadi ekslusif sehingga menjadi hambatan dalam membangun bangsa," tegas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.