Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Tahun Tragedi Terowongan Mina, Ini Sejarah Konstruksinya

Kompas.com - 02/07/2019, 13:07 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Tragedi ini menyebabkan 1.426 jemaah meninggal dunia. Sebagian besar korban berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Pakistan dan disebut sebagai salah satu tragedi buruk dalam sejarah haji di zaman modern.

Perbaikan terowongan

Setelah insiden tersebut, Pemerintah Arab Saudi kemudian memperbesar, memperluas, dan meninggikan terowongan hingga menjadi 40 meter dengan ventilasi yang besar memanjang di atas.

Selain itu, dilakukan pula penambahan mesin-mesin besar yang tergantung di atas terowongan dan berfungsi sebagai pengisap udara dan memompa oksigen ke dalam terowongan.

Tak hanya itu, pemerintah setempat kemudian membangun tempat pelemparan jumrah di Mina dengan empat jalur lalu lintas. Keempat jalur ini dibangun agar para jemaah tidak saling bertabrakan.

Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor BinLaden Corporation. Menurut pimpinan proyek Yahya bin Laden, proyek pembangunan jembatan lima lantai untuk arus lalu lintas jemaah saat melempar jumrah itu menelan biaya sekitar 4,2 miliar riyal atau sekitar 1,2 miliar dollar AS.

Jalan landai dan terowongan tambahan dibangun untuk akses yang lebih mudah.

Tak hanya itu, jalur jembatan juga dilengkapi dengan kanopi besar yang berfungsi menutupi pilar dan jemaah dari panasnya suhu di gurun.

Jalan landai juga dibangun berdekatan dengan pilar untuk mempercepat evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

BinLaden Corporation membangun jembatan tanpa kolom di tengahnya.

Tempat pelemparan ula, wusta, dan aqabah jaraknya sangat berdekatan sehingga jembatan dibangun hanya dengan panjang 600 meter dan lebar 90 meter.

Fondasi jembatan baru ini dirancang agar mampu menampung 12 jalur jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau