KOMPAS.com - Firma arsitek asal Spanyol, MuDD membangun struktur bangunan ringan dengan menggunakan drone.
Metode ini tak hanya dapat digunakan untuk mmebangun tempat penampungan sementara di daerah bencana namun juga untuk bangunan besar di kota-kota modern.
MuDD memamerkan purwarupa desain ini pada gelaran Milan's Design Week pada bulan April lalu. Purwarupa pertama terbuat dari bambu yang dibungkus kain.
"Bangunan dengan bahan-bahan lokal seperti bambu, tanah liat, pasir, dan sekam padi menawarkan faktor keberlanjutan yang tinggi," ujar principal MuDD, Stephanie Chaltiel.
Dia melanjutkan, namun metode ini membutuhkan banyak tenaga dan waktu sehingga akhirnya lebih mahal dibanding dengan bahan biasa.
Selain itu, untuk sebuah struktur sederhana membutuhkan waktu lima hari hanya untuk menyemperotkan semen ke seluruh permukaan bangunan.
Selain itu, teknik drone ini masih membutuhkan beberapa orang untuk mengoperasikan dan menerbangkannya secara manual.
Teknik semprotan drone dikembangkan oleh perusahaan drone dan peneliti Euromair dan Catholic University of Louvain di Perancis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.