JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, rekayasa lalu lintas one way belum ampuh mengatasi kemacetan, khususnya di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut Tulus, rerata laju kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek hanya 20 hingga 30 kilometer per jam.
Sementara selepas Tol Jakarta-Cikampek, laju kendaraan rata-rata mencapai 30 sampai 40 kilometer per jam.
"Artinya harapan menggunakan one way traffic lancar khususnya di Cikampek itu tidak tercapai," ujar Tulus kepada Kompas.com, Sabtu (1/6/2019).
Menurutnya, tingginya volume trafik karena jumlah kendaraan yang masuk ke jalan tol naik menjadi 160 persen dari biasanya.
Baca juga: Merapah Trans-Jawa 4, Panduan Lengkap Mudik 2019
Dengan demikian, hal ini membuat Tol Jakarta-Cikampek tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang ada.
Selain itu, terdapat tiga titik kemacetan khususnya di tikungan Cikunir karena menjadi pertemuan dari ruas Tol JORR dan tol dalam kota.
"Sehingga terjadi kemacetan panjang karena ada belokan yang menyempit," ucap Tulus.
Kemudian, tidak tercapainya kelancaran selama penerapan one way dikarenakan keberadaan rest area.
Tulus beranggapan, kendaraan yang akan masuk ke rest area menimbulkan gerakan yang melambat di lalu lintas sehingga akhirnya menimbulkan kemacetan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.