Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Batang-Semarang, Titik Lelah Tol Trans-Jawa

Kompas.com - 29/05/2019, 22:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas saat mudik yang merenggut empat korban tewas dalam satu keluarga di KM 391 ruas Tol Batang-Semarang, pada Selasa (28/5/2019), semakin menuntut kewaspadaan para pengendara.

Bahwa perjalanan panjang menuju kampung halaman, membutuhkan konsentrasi, fisik prima, persiapan kendaraan, dan perilaku berkendara.

Terlebih mudik menggunakan Jalan Tol Trans-Jawa yang telah tersambung sepanjang 965 kilometer dari Merak di Banten, hingga Probolinggo di Jawa Timur.

Trek lurus dan panjang, serta mulus, tak dimungkiri menstimulasi pemudik untuk melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Merapah Trans-Jawa 4, Panduan Lengkap Mudik 2019

Dengan begitu, perjalanan ke tempat tujuan menjadi lebih singkat, efektif dalam hal waktu, biaya, dan juga tenaga.

Rest Area KM 379 A di Jalan Tol Batang-SemarangFatharani Azmi Nadhira Rest Area KM 379 A di Jalan Tol Batang-Semarang
Namun, pendapat tersebut tak sepenuhnya benar. Kondisi fisik infrastruktur seperti koridor Tol Trans-Jawa, sedianya disikapi pengendara untuk senantiasa berhati-hati, tidak terburu-buru atau bahkan mengebut.

"Sebab, ruas-ruas tol di Jawa Tengah, terutama Batang-Semarang merupakan titik lelah dari koridor Tol Trans-Jawa,baik dari arah timur maupun barat," tutur Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Arie Irianto kepada Tim Merapah Trans Jawa 4.0 Kompas.com, Rabu (29/5/2019).

Menurut perhitungan Arie, dengan asumsi kecepatan kendaraan 80 kilometer per jam, dibutuhkan waktu lima hingga enam jam dari Jakarta menuju Semarang dengan jarak 444,3 kilometer. 

Lima hingga enam jam merupakan rentang waktu maksimal untuk melakukan interval atau jeda mengemudi. 

Jembatan Kalikuto di Jalan Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2019).Hilda B Alexander/Kompas.com Jembatan Kalikuto di Jalan Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2019).
"Idealnya setelah empat jam, pengemudi harus beristirahat. Karena itu, tanpa mengurangi rasa duka cita terhadap korban, kami mengimbau pemudik untuk hati-hati dan waspada. Bila lelah atau mengantuk, beristirahatlah. Manfaatkan rest area yang ada," sambung Arie.

Dia menambahkan, perjalanan mudik seharusnya dilalui dengan nyaman, gembira, dan penuh suka cita yang bisa diceritakan kepada saudara dan familia.

Bahwa ada banyak rest area dengan kemasan visual dan fisik menarik bisa dikunjungi, bahwa ada destinasi wisata yang demikian atraktif, dan bahwa ada sentra kuliner berselera, harus dapat dinikmati pemudik dengan penuh rasa kegembiraan.

"Isu mudik sekarang bukan lagi masalah kemacetan, dan juga tingkat kecelakaan, melainkan bagaimana perhelatan tahunan ini lebih lancar, nyaman, dan aman serta safety driving," kata Arie.

Adapun Ruas Tol Batang-Semarang dilalui 27.000 kendaraan untuk dua jalur pada hari perdana mudik, Selasa (28/5/2019), atau H-7 Lebaran.

Sementara pada puncaknya nanti, 30 Mei hingga 31 Mei diprediksi sekitar 28.000 kendaraan melintasi tol sepanjang 75 kilometer ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau