Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Tarif Tol Jakarta-Cikampek Jarak Dekat Naik

Kompas.com - 16/05/2019, 20:21 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sebab, mayoritas masyarakat yang menggunakan Tol Jakarta-Cikampek melakukan perjalanan jarak jauh atau dari Cawang ke Bekasi yang tarifnya tetap tidak mengalami perubahan.

"Kalau kami mau untung naiknya di situ (untuk jarak dengan tarif Rp 1.500 dan Rp 4.500). Tapi itu tidak dinaikkan," imbuh Subakti.

"Kalau yang tadi larinya kecil, dia akan jadi lebih lancar. Jangan lupa yang jatiwaringin itu tidak naik tetap Rp 4.500, juga pada saat lebaran nanti kan yang terbanyak yang terjauh," sambung dia.

Untuk diketahui, tarif Tol Jakarta-Cikampek terakhir mengalami kenaikan pada Oktober 2016 lalu. Bila merujuk Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 tentang Jalan, badan usaha jalan tol (BUJT) bisa menaikkan tarif setiap dua tahun sekali berdasarkan evaluasi terhadap standar pelayanan minimum (SPM).

Dengan demikian, seharusnya Tol Jakarta-Cikampek mengalami kenaikan tarif pada tahun 2018. Subakti mengklaim, pihaknya telah memenuhi SPM yang diperlukan untuk kenaikan tarif.

Namun, saat itu tarif urung dinaikkan karena kondisi jalan tol yang macet imbas pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sementara itu, Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, kehadiran jalan tol sejak awal didesain bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh, dan bukan jarak dekat.

Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan jarak dekat, menurut dia, dapat menggunakan jalan arteri yang ada.

Di samping itu, kata dia, pengakses tol untuk jarak dekat tidak signifikan dibandingkan dengan mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh.

"Kehadiran jalan tol itu tidak untuk memfasilitasi orang keluar masuk-keluar masuk. Kan polanya kita harapkan tidak demikian. Sehingga perjalanan jarak jauh jadi pola utama penggunaan jalan tol," ucap Danang.

Hal ini, menurut Danang, perlu disampaikan kepada masyarakat. Kalau pengguna jalan tol keluar masuk (jarak dekat) pasti tarifnya jadi lebih mahal.

"Tapi kan harapan kita dengan sistem terbuka akan ada banyak masyarakat yang diuntungkan yang sebenarnya dia bisa gunakan jalan nasional. Ini konsep yang kita bahas bersama Bina Marga waktu bahas sistem terbuka," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau