Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus 2019, Triniti Lansir Proyek Rp 7 Triliun di Batam

Kompas.com - 12/05/2019, 21:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Trinitiland merambah Batam, Kepulauan Riau. Melalui PT Puri Triniti Batam, pengembang yang baru saja merayakan usia satu dekade ini, akan membangun proyek mixed use bertajuk Marcs Boulevard.

CEO Triniti Land Ishak Chandra mengungkapkan rencana perusahaan kepada Kompas.com, usai selebrasi 10 tahun, di Jakarta, Minggu (12/5/2019).

Menurut Ishak, Marcs Bulevard merupakan proyek kolaborasi dengan Triniti Land memegang porsi kepemilikan mayoritas sekitar 60 persen hingga 70 persen.

Proyek ini menempati area seluas 23 hektar yang dirancang dalam lima distrik berbeda yakni Paul Marc, Dean Marc, Grant Marc, Will Marc, dan Ollen Marc.

Pelaksanaan konstruksi akan dibagi dalam tiga tahap. Masing-masing tahap membutuhkan waktu pengembangan sekitar empat tahun hingga lima tahun.

Baca juga: Collins Boulevard, Definisi Baru Apartemen Layak Huni bagi Milenial

"Kami akan melansir secara resmi proyek ini pada Agustus 2019 mendatang. Ground breaking juga dimulai setelahnya. Sebelum ini, kami telah melakukan pra-penjualan," ungkap Ishak.

Estimasi nilai pembangunan atau gross development value (GDV) dari proyek ini sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun. 

Dipilihnya Batam sebagai lokasi pengembangan Marcs Boulevard, menurut Ishak, karena kota ini punya beberapa faktor potensial.

Pertama, pertumbuhan populasinya demikian tinggi mencapai 8 persen hingga 11 persen per tahun. Hal ini mendorong kebutuhan atau permintaan akan hunian pun ikut meningkat.

Triniti Land meresmikan penyelesaian konstruksi struktur Yukata Suites, Kamis (11/10/2018).Dokumentasi Triniti Land Triniti Land meresmikan penyelesaian konstruksi struktur Yukata Suites, Kamis (11/10/2018).
Kedua, pembangunan infrastrukturnya terhitung cepat. Seiring telah ditetapkannya Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan keringanan PPN.

Batam, dalam penilaian Ishak, merupakan kota dengan pertumbuhan infrastruktur yang cukup bagus. Tahun 2000-an pamornya sempat melejit, seiring dengan banyaknya industri yang beroperasi di sana.

Namun, beberapa tahun setelahnya popularitas Batam merosot tajam karena adanya dualisme kepemimpinan pemerintahan dan bisnis, serta peraturan yang berubah-ubah.

Baca juga: Pengembang Indonesia Optimistis Mampu Bersaing di Asia Property Awards

"Tapi, sekarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memangkan dualisme kepemimpinan tersebut. Sekarang Batam dipegang BP Batam, sebuah otorita yang akan dibantu oleh Pemerintah Kota (pemkot) sebagai ex officio. Ini sangat bagus, akan membuat Batam makin melejit," papar Ishak.

Ketiga, pertumbuhan kenaikan harga properti residensial di Batam pada Kuartal I-2019, tercatat paling tinggi di antara 16 kota besar (termasuk Jadebotabek) yang disurvei Bank Indonesia (BI).

Tak hanya secara kuartalan, di mana Batam mencatat kenaikan harga tertinggi sebesar 2,67 persen, juga secara tahunan dengan pertumbuhan sebesar 4,75 persen. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau