Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, 25 Tahun Lalu Daratan Inggris dan Eropa Terhubung

Kompas.com - 06/05/2019, 14:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Setelah berbagai ide dan gagasan muncul, sebuah protokol antara kedua negara dibentuk pada 1876 untuk pembangunan terowongan kereta api.

Pada 1881, pengusaha kereta api asal Inggris Sir Edward Watkin dan kontraktor asal Perancis Alexandre Lavalley melakukan eksplorasi di kedua sisi saluran.

Di sisi Inggris, mesin bor Beaumont-English berdiameter 2,13 meter ditempatkan untuk menggali terowongan sepanjang 1,89 kilometer dari Shakespeare Cliff.

Sementara dari sisi Perancis, mesin serupa ditempatkan untuk melakukan penggalian sepanjang 1,66 kilometer dari Sangatte.

Namun sayang, proyek kerja sama ini dihentikan pada Mei 1882 akibat dari kampanye politik yang menganggap keberadaan terowongan akan membahayakan pertahanan nasional Inggris.

Setelah itu, ide lain muncul pada 1919. Dilansir dari The Telegraph, David Lloyd George mengemukakan gagasan tersebut saat Paris Peace Conference.

Dia mengatakan, keberadaan terowongan justru akan membuat Inggris dapat bertahan melawan serangan Jerman lainnya.

Terowongan ini mangkrak hingga pada tahun 1958 sisa-sisa pekerjaan tahun 1881 dibersihkan dalam persiapan untuk survei geologis yang dilakukan Channel Tunnel Study Group.

Meskipun kedua negara sepakat untuk membangun terowongan pada tahun 1964, studi awal fase 1 dan penandatanganan perjanjian kedua yang mencakup fase 2 memakan waktu hingga tahun 1973.

Pekerjaan konstruksi proyek ini akhirnya dimulai pada tahun 1974 dan secara resmi dibuka pada 6 Mei 1994 oleh Ratu Elizabeth II dan Presiden Perancis François Mitterrand.

Selama pengerjaan sebanyak 11 mesin bor digunakan untuk menggali terowongan. Bersama-sama, mesin tersebut menggali sebanyak 12.000 ton tanah dan masing-masing sepanjang dua lapangan sepakbola.

Tanah yang dibor dari pihak Inggris tetap terkubur di bawah selat, sementara lainnya dijual di situs jual-beli eBay pada tahun 2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com