Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Beroperasi, Pengembang Berlomba Tawarkan Properti

Kompas.com - 30/04/2019, 22:14 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) di Jakarta sudah beroperasi secara resmi dan dikenakan tarif sejak Senin (25/4/2019). 

MRT fase pertama memiliki rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI). Terdapat 13 stasiun dalam rute ini yang tersbentang sepanjang 16 kilometer.

Ke-13 stasiun tersebut yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Kehadiran MRT Jakarta ini disambut antusias masyarakat, dan juga para pengusaha, terutama mereka yang memiliki bisnis inti properti.

Para pengembang ini berlomba menawarkan proyek baru, dan juga properti lama yang direnovasi untuk kemudian dipasarkan kembali.

Salah satunya adalah PT Menara Prambanan yang membangun Poins Square. Kompleks bangunan multifungsi yang terdiri dari apartemen dan pusat belanja ini sejatinya sudah beroperasi sejak 2005.

Baca juga: Kehadiran MRT Jakarta Angkat Nilai Properti

Namun, karena eforia MRT jakarta, Menara Prambanan melakukan pembaruan terhadap Poins Square yang lokasinya persis di samping Stasiun MRT Lebak Bulus.

Tak hanya secara fisik, pembaruan juga mereka terapkan pada harga jual unit-unit apartemennya.

Unit hunian Poins Square bisa disewa secara harian, bulanan atau tahunan dan juga dimiliki secara strata title.

Dalam pencarian Kompas.com di salah satu situs properti, harga sewa per unitnya bervariasi. Sementara harga jualnya berkisar antara Rp 800 juta hingga sekitar Rp 4 miliar per unit.

Asisten GM Marketing Poins Square Widya mengatakan, pengaruh dari pembangunan MRT terhadap transaksi penyewaan cukup terasa.

“Membaik, ada peningkatan lebih kurang 10 persen dari data kami sekitar 1 sampai 2 minggu ini,” ucap Widya kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus Pada Jam Pulang Kerja, Senin (25/3/2019)KOMPAS.com - Walda Marison Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus Pada Jam Pulang Kerja, Senin (25/3/2019)
Jumlah itu berlaku untuk penyewaan kios dan apartemen. Adapun saat ini tersedia 500 unit kios serta 322 unit apartemen di Tower A dan B. 

Masih di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus, terdapat proyek lain bernama Synthesis Homes yang dikembangkan oleh Synthesis Development.

Proyek perumahan ini berlokasi di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari Stasiun MRT Lebak Bulus.

Baca juga: MRT Beroperasi, Momentum Bagi DKI Wujudkan Program DP 0 Rupiah

Keberadaan MRT dinilai memberi nilai tambah bagi PT Synthesis Development yang membangun Synthesis Homes sebagai akses masyarakat Jakarta Selatan dan Tangerang menuju pusat Jakarta.

Lokasi Synthesis Homes berjarak dua kilometer dari Stasiun MRT Lebak Bulus, yang merupakan jalur penghubung utama dengan kawasan sentra bisnis Sudirman dan sekitarnya.

Poins Square merupakan salah satu Mall di Jakarta Selatan. Mal ini terdiri dari departement store juga apartemen. Mall ini juga merupakan tempat terdapatnya stan CD bajakan yang rencananya akan dilarang dengan Surat Peraturan Gubernur, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013)KOMPAS.COM/SONYA SUSWANTI Poins Square merupakan salah satu Mall di Jakarta Selatan. Mal ini terdiri dari departement store juga apartemen. Mall ini juga merupakan tempat terdapatnya stan CD bajakan yang rencananya akan dilarang dengan Surat Peraturan Gubernur, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013)
Kemudian, ada juga Apartemen Arumaya yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Posisinya berada di antara Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati. Proyek ini dikembangkan oleh Astra Property bekerja sama dengan Hongkong Land.

Presiden Direktur Astra Property Bambang Widjanarko mengatakan, Arumaya dibangun di atas lahan seluas 2,6 hektar. Total apartemen sejumlah 262 unit.

Baca juga: Menghitung Kenaikan Harga Apartemen Pasca MRT Beroperasi

Unit-unit tersebut mulai dari berukuran 52-60 meter persegi yang terdapat satu kamar tidur hingga unit berukuran 120 meter persegi yang terdiri dari tiga kamar tidur. Tersedia pula tipe Pool Garden berukuran 328 meter persegi.

"Salah satu kelebihannya adalah kemudahan akses karena lokasinya strategis. Apartemen ini diapit langsung oleh dua stasiun MRT, yaitu Stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati. Kedua stasiun ini akan terintegrasi langsung ke Bundaran HI," kata Bambang, Minggu (11/11/2018).

Stasiun MRT yang terhubung dengan Blok M Plaza, Jakarta Selatan, Sabtu (6/4/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Stasiun MRT yang terhubung dengan Blok M Plaza, Jakarta Selatan, Sabtu (6/4/2019)
Berikutnya, satu proyek properti yang baru diluncurkan yaitu Creative Office and Residence (CORE) Cipete.

Proyek ini dikembangkan oleh PT Jaya Properti Fatmawati, anak usaha PT Jaya Real Property Tbk (JRP).

Dalam apartemen ini, pengembang mengusung konsep one stop living dengan menggabungkan antara hunian, kantor, co-working space, dan berbagai sarana pendukung.

Direktur PT Jaya Real Property Tbk Djuniardi Christianto mengatakan, proyek apartemen ini merupakan jawaban terhadap tren gaya hidup yang berubah, misalnya dengan adanya co-working space serta perkembangan gaya hidup.

Salah satu keunggulan yang ditonjolkan yaitu lokasi yang berada persis di depan Stasiun MRT Cipete Raya sehingga memudahkan mobilitas penghuninya. 

"Ada kemudahan transportasi, mau beraktivitas dari apartemen dan kantor dekat ke mana-mana, itu hal yang penting. Dengan pemerintah meluncurkan MRT, ini jadi hunian premium," tutur Djuniardi di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Dia menambahkan, melalui perpaduan kemudahan transportasi yang cepat dan penerapan teknologi dalam hunian itu, para penghuni akan merasakan perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengarah ke pusat Ibu Kota, terdapat pusat perbelanjaan Blok M Plaza yang posisinya berdekatan dengan Stasiun MRT Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Render Fatmawati City Center.Dokumen Agung Sedayu Group Render Fatmawati City Center.
PT Pakuwon Jati Tbk selaku pengembangnya saat ini sedang merenovasi pusat mal yang mulai beroperasi sejak tahun 1991 itu.

Pakuwon mengharapkan itu renovasi mampu menambah jumlah penyewa dan produk yang disuguhkan lebih bervariasi.

“Blok M Plaza akan selesai renovasi Juni 2019 ini. Dengan renovasi kami harapkan tenancy mix Blok M yang lebih solid,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk Minarto Basuki kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

Sehubungan dengan kehadiran Stasiun MRT Blok M sebagai salah satu tempat persinggahan MRT, dia berharap bisa menambah jumlah pengunjung di Blok M Plaza sampai lebih dari separuh.

“Koneksi MRT di Blok M tentu akan menambah jumlah traffic pengunjung. Setelah MRT beroperasi, kami perkirakan traffic di Blok M Plaza bisa naik sekitar 50 persen,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com