Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Giethoorn, Kota Tanpa Jalan Raya

Kompas.com - 30/04/2019, 13:29 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Kemudian pada 1750, aktivitas ekstraksi gambut berhenti. Mengutip laman DBNL, para penduduk mulai menetap dan beralih menjadi peternak.

Mereka membiakkan sapi, memotong rumput dan jerami, serta mengembangkan sektor pertanian dan perikanan sebagai kegiatan tambahan.

Peralihan mata pencaharian ini kemudian membuat fungsi kanal menjadi sangat penting. Kanal yang telah terbentuk selanjutnya digali dan dikembangkan menjadi jalan utama untuk mengangkut hasil peternakan dan pertanian dari satu wilayah ke wilayah lain.

Selain kanal, penduduk juga membangun jalur pedestrian dan beberapa jembatan penghubung dengan ketinggian yang disesuaikan agar dapat dilalui perahu.

Keberadaan wilayah ini mulai dikenal publik saat sutradara Belanda, Bert Haanstra mengambil gambar untuk lokasi filmnya yang berjudul Fanfara pada 1958.

Setelah film tersebut dirilis, banyak orang mulai mengetahui tertarik untuk berkunjung ke Giethoorn. Pariwisata di wilayah itu pun meningkat tajam dan menjadi salah satu pendapatan utama para penduduk.

Untuk mengakomodasi banyaknya pengunjung, lahan-lahan pertanian yang ada mulai diubah menjadi rumah-rumah untuk mendukung pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com