Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dikaji, Rencana Pembangunan Terowongan di Tol Padang-Pekanbaru

Kompas.com - 21/04/2019, 09:34 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mematangkan rencana pembangunan terowongan di Tol Padang-Pekanbaru, guna mencari lokasi termasuk desain yang akan digunakan.

Semula, terowongan yang akan dibangun rencananya berada di wilayah Payakumbuh sepanjang 8,95 kilometer. Panjangnya terowongan tersebut, karena menembus kawasan Bukit Barisan.

Namun, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan, rencana tersebut masih dapat berubah.

"Bina Marga sekarang posisinya sedang mengkaji mengenai posisi terowongannya. Kan kalau dari sisi kita kan yang paling murah biayanya dan secara teknis memenuhi syarat," kata Danang menjawab Kompas.com, pekan lalu.

Baca juga: Fadli Zon Anggap Proyek Tol Padang-Pekanbaru Mangkrak

Menurut dia, dengan kajian ini, perubahan trase masih dapat terjadi. Hal itu pun bisa berdampak pada perubahan kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan badan usaha.

Secara keseluruhan, panjang ruas tol ini mencapai 255 kilometer dengan kebutuhan investasi yang ditaksi mencapai Rp 78 triliun.

Adapun untuk pembangunan terowongan akan menggunakan skema dukungan pemerintah berupa viability gap fund (VGF).

"Kita masih belum bisa memfinalkan kebutuhan biayanya, tetapi begitu yang mau dikunci dulu kan VGF-nya dukungan konstruksi pemerintah. Begitu difinalkan baru kt ketahui kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan badan usaha," tutur Danang.

Selain masalah terowongan, Danang menambahkan, pembebasan lahan juga turut menjadi persoalan dalam pembangunan jalan tol ini.

"Kita pahami ada persoalan itu tanah ulayat. Dan itu menyebabkan kesepakatan untuk harga tnah tidak mudah," ucapnya.

Untuk diketahui, pembangunan Tol Padang-Pekanbaru telah dimulai sejak Februari 2018 lalu. Namun, pembangunannya terkendala persoalan pembebasan lahan.

Saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tengah membentuk tim kajian keberatan pengadaan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau