JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir lima tahun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bergabung dengan Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Selama periode tersebut, Basuki mengaku, Presiden tidak pernah memberikan instruksi secara otoriter kepadanya pada saat menggarap proyek infrastruktur.
"Sebagai pembantu beliau, beliau sangat demokratis. Program-program yang dijalankan sudah saya jalankan dan rumuskan juga dilaksanakan," ungkap Basuki saat dimintai pendapat mengenai sikap Presiden selama memimpin, Rabu (17/4/2019).
Baca juga: Berkemeja Putih, Menteri Basuki Datangi TPS 01 Kebayoran Baru
"Tidak pernah beliau memerintah (secara) otoriter. Pasti didiskusikan. Beliau beri arahan begini-begini, lalu saya terjemahkan dalam program baru dilaporkan kembali," imbuh dia.
Salah satu hal paling berkesan selama bekerja dengan Presiden, dinilai Basuki, yaitu kepercayaan yang tinggi yang diberikan kepadanya.
"Saya dengan beliau hanya loyalty and trust. Itu basic kami bekerja. Beliau sama gitu, bekerja kalau enggak sama frekuensi kan susah," ungkap dia.
Basuki menambahkan, meski dalam waktu dekat masa jabatannya akan berakhir, bukan berarti apa yang sudah dikerjakan Kementerian PUPR selama ini akan berhenti begitu saja.
Basuki memastikan, seluruh proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan akan diselesaikan. Selain itu, pembenahan sumber daya manusia yang akan menjadi target bila pemerintahan saat ini dilanjutkan akan menjadi fokus baru Kementerian PUPR.
Baca juga: Menteri Basuki Nyoblos di TPS 01 Kebayoran Baru Jakarta
"Jadi untuk bisa memanfaatkan infrastruktur yang disediakan walau kurang itu tetap kita jalankan. Dilanjutkan pembangunan yang optimal harus didukung SDM yang kuat," tuntas Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.