JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan dirilisnya secara resmi penawaran umum Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA) Toll Road Mandiri 001 oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), di Bursa Efek Indonesia (BEI), kini masyarakat umum bisa ikut membiayai proyek jalan tol.
Hal ini ditegaskan Menteri BUMN Rini M Soemarno sesaat sebelum perdagangan KIK DINFRA Toll Road Mandiri 001 di BEI, Jakarta, Senin (15/4/2019).
"Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan berinvestasi di KIK DINFRA. Tidak hanya investor institusi. Ini merupakan salah satu bentuk pendalaman pasar," kata Rini.
Tak hanya inovatif dalam mengeluarkan tipe produk investasi, seperti dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui pesannya yang disampaikan kepada Rini, BUMN pun harus dapat memperdalam pasar.
Dengan demikian, yang dapat berpartisipasi aktif tidak hanya investor tipe kelembagaan, melainkan juga masyarakat umum (ritel).
Baca juga: Bidik Rp 1 Triliun, Jasa Marga Lansir KIK DINFRA
Jasa Marga, sambung Rini, termasuk BUMN yang paling inovatif dan berani menerbitkan produk-produk investasi baru.
Pada 31 Agustus 2017 lalu, Jasa Marga juga telah mengeluarkan KIK EBA Mandiri JSMR 01. Hal ini diapresiasi juga oleh Jokowi.
"Pak Jokowi berpesan agar BUMN secara konsisten dan inovatif menerbitkan produk pendanaan baru yang bertujuan memperluas pembiayaan infrastuktur," imbuh dia.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengutarakan hal senada. Menurut dia, KIK DINFRA mirip Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
"Hanya, bedanya masyarakat umum bisa masuk di KIK DINFRA," cetus Desi.
Desi melanjutkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jasa Marga dapat mengoperasikan 1.250 kilometer jalan tol hingga akhir 2019.
"Ini lonjakan 15 tangga. Sebelum 2014 jalan tol terbangun masih 593 kilometer. Sampai 2018 tambah 650 kilometer. Tantangannya funding, betapa besar investasi yang kami tanamkan," papar Desi.
Di satu sisi, perseroan membutuhkan sustainable growth, namun di sisi lain butuh biaya investasi yang sangat besar.
Baca juga: Jasa Marga Tollroad Operation Incar 5 Pengelolaan Jalan Tol
Karena itu, kata Desi, Jasa Marga akan selalu mencoba mencari inisiasi pendanaan baru. Sejak dua tahun lalu, perseroan telah menerbitkan pendanaan-pendanaan baru di pasar modal, mulai dari sekuritisasi, Komodo Bond, dan RDPT berbasis ekuitas.