MUARA ENIM, KOMPAS.com - Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau telah resmi ditandatangani pada Selasa (9/4/2019).
Hal ini sekaligus menandai pencanangan pembangunan koridor pendukung Jalan Tol Trans-Sumatera, dari Palembang hingga Bengkulu sepanjang 329,3 kilometer.
Penandatanganan dilakukan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) atau HK Bintang Perbowo.
Menurut Bintang, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol yang mencakup Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Tol Muara Enim-Lubuk Linggau, dan Tol Lubuk Linggau-Bengkulu senilai Rp 85,51 triliun.
HK akan memenuhi kebutuhan dana investasi tersebut dari sindikasi perbankan, dan sekuritisasi aset perseroan.
"Setelah ada penandatangan PPJT ini, kami akan memulai gerilya ke pihak perbankan untuk sindikasi pinjaman. Besarannya 60 persen dari total Rp 85,51 triliun," ungkap Bintang menjawab Kompas.com, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Konstruksi Dua Sirip Tol Trans-Sumatera Resmi Dicanangkan
Sementara pembiayaan dari sekuritisasi aset diharapkan berasal dari Tol Akses Tanjung Priok yang tahun 2018 lalu berkontribusi 30 persen terhadap total laba Rp 2,2 triliun, dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Bintang belum memastikan kapan dua strategi pembiayaan itu akan dilakukan. Pasalnya, mereka masih dalam proses kalkulasi.
Sementara untuk meningkatkan lalu lintas harian di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah beroperasi, HK bakal melakukan pengembangan kawasan terintegrasi.
Sebut saja pengembangan kawasan industri khusus produk komoditas pertanian seperti kopi, dan kelapa sawit, yang memiliki nilai tambah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.