“Pembangunan tol ini adalah impian yang menjadi kenyataan. Tol akan memperlancar konektivitas, sebelum truk batubara dilarang melintas di jalan umum, waktu tempuh Palembang-Muara Enim bahkan mencapai 12 jam,” ucap Herman.
Koridor Palembang-Bengkulu merupakan koridor pendukung Jalan Tol Trans-Sumatera. PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015.
Dalam perpres tersebut pemerintah memberikan penugasan kepada HK untuk menggarap Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.952 kilometer.
Merujuk data Kementerian PUPR, Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau yang dirancang sepanjang 329,3 kilometer merupakan perluasan dari Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya yang membentang 22 kilometer dan sudah beroperasi.
Tol ini dilengkapi 6 buah simpang susun yang mencakup Simpang Indralaya, Prabumulih, Muara Enim, Lahat/Marapi, Musi Rawas, dan Lubuk Linggau.
Adapun investasi yang dibutuhkan senilai Rp 47,9 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.
Konstruksinya dijadwalkan selesai pada Desember 2022 dan operasionalisasi dua bulan setelahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.