Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

San Jose Bangun Permukiman Khusus Tunawisma

Kompas.com - 09/04/2019, 16:16 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tingginya tingkat tunawisma di Kota San Jose, AS, membuat pemerintah setempat berniat membangun permukiman khusus untuk mereka yang tidak memiliki rumah.

San Jose merupakan kota terbesar di Silicon Valley yang menjadi pusat industri teknologi. Namun hal ini juga dibarengi dengan banyaknya tunawisma yang tinggal di kota ini. Jumlah tunawisma yang tercatat mencapai 4.300 orang.

Untuk itu pemerintah setempat berencana membangun wilayah khusus bagi tunawisma.

Melansir Business Insider, Selasa (9/4/2019), wali kota San Jose, Sam Licardo mengatakan, pemerintah setempat akan membangun dua buah desa atau permukiman bagi tunawisma.

Masing-masing permukiman terdiri dari 80 buah rumah singgah.

Baca juga: Arsitek London Rancang Tempat Tidur Khusus Tunawisma

"Semakin cepat kami merumahkan warga, tidak sedikit pula yang harus kehilangan rumahnya dan tinggal di jalanan," ucap Licardo.

Sama seperti pengembangan permukiman lainnya, dua buah desa ini juga harus memiliki beragam izin pengembangan.

Saat ide ini pertama kali dicetuskan, setiap unit rumah diproyeksikan menghabiskan dana hingga 18.000 dollar AS atau sekitar Rp 254,8 juta.

Meski begitu, biaya ini dikurangi hingga akhirnya menjadi 6.500 dollar AS per unit atau sekitar Rp 91,99 juta.

Setiap unit rumah akan dibangun seluas 80 meter persegi. Setiap hunian khusus tunawisma ini dilengkapi dengan aliran listrik, detektor asap, dan pintu yang dapat dikunci dari dalam.

Namun penghuni harus berbagi dapur, kamar mandi, dan fasilitas binatu bersama.

Proyek bernama Interim Housing ini ditujukan bagi tunawisma dengan memberikan mereka rumah sementara sebelum memiliki tempat tinggal permanen.

Untuk mencegah penduduk tinggal terlalu lama, pemerintah setempat mengenakan biaya sewa sebesar 20 dollar AS atau sebesar Rp 91.990 bagi mereka yang tidak bekerja atau 10 persen dari pendapatan seseorang yang dipekerjakan.

Setelah enam bulan, biaya ini meningkat sebesar 10 persen. Permukiman ini diperkirakan mulai bisa ditinggali pada Juni mendatang sementara programnya sendiri akan berlangsung hingga 2022.

Meski begitu, proposal untuk mendirikan permukiman khusus tunawisma ini sempat ditentang oleh warga sekitar.

Baca juga: Di India, Tunawisma Meningkat Jutaan Rumah Baru Justru Kosong

Mereka khawatir, keberadaan permukiman ini dapat meningkatkan kriminalitas dan kemacetan serta menurunkan nilai properti.

Tetapi Licardo mengatakan setiap pengembangan baru di San Jose memang menemui berbagai kritikan.

Namun dia mengatakan, pembangunan rumah singgah sementara ini memang tetap akan memunculkan pro dan kontra di mana saja.

"Tidak ada alternatif lain jika kita tetap ingin merumahkan tunawisma," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau