Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Tunawisma Meningkat Jutaan Rumah Baru Justru Kosong

Kompas.com - 07/02/2018, 13:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Masalah hunian terjangkau bagi masyarakat, bukan hanya monopoli Jakarta, Indonesia, hal serupa juga terjadi di India.

Puluhan ribu orang yang bermigrasi ke kota-kota India setiap hari terpaksa menjadi tunawisma karena mereka tidak dapat menemukan rumah sewa yang layak huni dan terjangkau.

Hal ini dikarenakan pasar sewa menyusut meski di sisi lain, jutaan rumah baru justru kosong melompong.

Apa yang terjadi?

Pangsa pasar hunian sewa di kota-kota India merosot tajam nyaris separuhnya dalam lima dekade terakhir. 

Menurut otoritas perumahan setempat, penyebab utamanya adalah kontrol sewa, hak kepemilikan yang tidak jelas, dan prioritas membangun hunian untuk dimiliki daripada sewa.

"Kebijakan terkait perumahan perlu berkaitan dengan populasi yang semakin bertambah. Bahwa di seluruh spektrum pendapatan, perumahan sewa merupakan pijakan penting menuju kota yang ramah bagi pendatang baru," kata otoritas.

Sementara konsultan sosial FSG Mumbai mengungkapkan seperempat penduduk perkotaan India tinggal di perumahan informal, termasuk daerah kumuh, karena kekurangan akomodasi terjangkau yang masuk akal.

Angka tersebut kemungkinan akan meningkat seiring migrasi dari pedesaan ke kota-kota, untuk mencari prospek pekerjaan yang lebih baik.

Rencana pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi semua kalangan pada tahun 2022 dimaksudkan demi menciptakan 20 juta unit rumah perkotaan baru dan 30 juta rumah pedesaan.

Namun, rencana tersebut mendapat tanggapan pesimistis dari para analis. Mereka menganggap program tersebut tidak akan memecahkan masalah tunawisma.

Sebaliknya, kebijakan perumahan sewa perkotaan nasional justru dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Pasalnya kebijakan ini menawarkan lebih banyak perlindungan dari penyewa.

CEO Anarock Property Consultants Anuj Puri menuturkan, kurangnya kerangka peraturan yang jelas telah mengakibatkan banyak pemilik rumah memilih untuk membiarkan rumah mereka kosong daripada menyewakannya.

"Pangsa perumahan sewa di kota-kota di India turun menjadi 28 persen pada 2011 dari 54 persen tahun 1961," ungkap Puti.

Pada saat yang sama, jumlah rumah kosong di kota naik menjadi 11,1 juta tahun 2011 dari 6,5 juta satu dekade sebelumnya. Rumah kosong menghasilkan lebih dari 12 persen dari total stok perumahan perkotaan.

"Kenyataan bahwa sejumlah besar rumah terus kosong tidak hanya ironis, namun mencerminkan kegagalan kebijakan yang serius," kata Direktur Eksekutif Kelompok Advokasi Hak Milik dan Hak Asasi Manusia Shivani Chaudhry.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus memprioritaskan "perumahan sewa sosial, properti nirpajak, dan pengawasan spekulasi properti".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau