Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/03/2019, 17:52 WIB

KOMPAS.com - Populasi generasi muda Swedia terus tumbuh. Namun hal itu tak disertai dengan ketersediaan ruang kelas untuk belajar.

Hal ini membuat banyak sekolah setingkat Taman Kanak-kanak yang memanfaatkan barak portabel sebagai ruang kelas.

Pemilihan bangunan portabel ini selain murah, bisa dimodifikasi sesuai selera. Lebih lanjut, gedung portabel ini juga memiliki sedikit izin daripada bangunan pada umumnya.

Namun, bangunan ini memiliki kelemahan, yakni bentuknya yang mirip barak penjara. Untuk itu, firma arsitektur Swedia, UMA membuat konsep perbaikan untuk bangunan portabel ini.

Perusahaan mengembangkan enam fasad konseptual untuk ruang-ruang kelas yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang bermain yang interaktif.

Baca juga: Fungsi Ganda Atap Sekolah sebagai Amfiteater dan Taman Herbal

Swedia bukan satu-satunya negara yang memanfaatkan bangunan portabel untuk gedung-gedung penting mereka.

-UMA -
Negara lain seperti AS pun juga membeli bangunan portabel alih-alih menambah stuktur permanen baru atu memperbaiki bangunan yang telah rusak.

Bangunan portabel dianggap menawarkan solusi perbaikan dan penambahan ruang yang lebih cepat meski tidak permanen.

Konsep yang paling mencolok adalah The Wave yang terbuat dari kerangka sederhana dari kayu lapis. Konsep ini menciptakan perpustakaan mini terbuka.

-UMA -
Slot-slot yang dimanfaatkan sebagai rak buku ditempelkan pada bingkai kayu vertikal, sedangkan bentuk ombak berfungsi memberikan perlindungan dari matahari dan hujan.

Selain itu, sebuah matras berwarna biru dihamparkan pada tanah untuk melengkapi efek air pada bangunan.

Selain The Wave, UMA juga mengusulkan rancangan ide Big Bend. Desain ini memperlihatkan bentuk rumput yang timbul dari dalam tanah dan menempel pada dinding bangunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+