Adrian harus ulang-alik Jakarta-Jonggol menggunakan dua atau tiga macam transportasi publik. Bus, angkot, dan atau ojek.
Ongkos transportasi ini menghabiskan 25 persen dari penghasilannya yakni Rp 1,750 juta per bulan.
Sementara, di sisi lain, dia harus mencicil rumah tipe 36/72 setiap bulan dengan besaran Rp 1,8 juta.
"Angka itu bisa membengkak, jika saya ketinggalan bus (shuttle) yang disediakan pengembang perumahan dengan pilihan terbatas," kata Adrian.
Adrian hanyalah satu dari sekian juta masyarakat yang mampu membeli hunian di kawasan pinggiran. Karena pilihan yang tersedia sesuai dengan penghasilannya terdapat di pinggiran.
Sebagai informasi, Kompas.com mencatat beberapa perumahan murah dengan status subsidi yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota.
Sebut saja Perumahan Pesona Gading Cibitung di daerah Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi; dan Perumahan Bukit Gading Balaraja di Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Kemudian Perumahan Buana Residence dan Saka Hill Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten. Selain itu, juga ada Perumahan Argo Subur di daerah Cisoka Raya, Kabupaten Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.