Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakjubkan, Hotel Ini Dibangun dengan Melibatkan 5.000 Pekerja

Kompas.com - 13/03/2019, 07:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Kami menunjukkan cara mengubah situs yang sulit dan tidak biasa sehingga tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan, menjadi tempat yang berguna lagi atau merevitalisasi dengan kehidupan baru," lanjutnya.

Jochman kemudian memutuskan menyaring elemen-elemen ini ke dalam desainnya. Tebing pada lubang tambang digunakan untuk menempatkan tubuh bangunan hotel.

Sementara di tengah bangunan terdapat lift dengan desain yang menggambarkan bentuk air terjun di tengah tebing.

Atap hijau yang digunakan mencerminkan pemandangan bukit di sekelilingnya. Tidak hanya dirancang agar berbaur dengan lanskap, tetapi juga menyediakan pengaturan suhu sehingga mampu menghemat energi.

"Keberlanjutan adalah bagian penting dari keseluruhan proses desain," kata Jochman.

Keberlanjutan ini diterapkan dalam desain, misalnya lokasi hotel yang berada di dalam situs tambang bukan tanpa alasan.

Menurut Jochman, lokasi ini dipilih karena memiliki sinar matahari paling terang, bukan hanya untuk kamar tamu, melainkan juga untuk panel surya hotel.

Selain itu, lokasi tebing juga mampu memberikan pendinginan alami kala musim panas sekaligus mengisolasi hotel saat musim dingin.

Namun, proses pembangunan hotel juga memiliki kendala tersendiri.

Karena lokasinya yang berada di dalam tambang, kontraktor pembangunan harus menggunakan metode lain untuk membawa material bangunan ke dasar lubang.

Oleh karena itu, tim akhirnya mematenkan lebih dari 41 metode rekayasa berbeda selama pembangunan.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pembangunan hotel menghabiskan waktu lama.

"Bangunan ini telah menjadi tengara. Namun, tengara ini bukanlah sesuatu yang menonjol, melainkan sesuatu yang cocok," kata Jochman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com