Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Ini Cara Cepat Punya Rumah

Kompas.com - 05/03/2019, 10:37 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak sedikit generasi muda zaman sekarang atau yang dikenal dengan istilah milenial yang sudah bekerja, berencana memiliki hunian.

Namun, bagaimana caranya supaya kaum milenial itu bisa mempunyai hunian yang diidamkan?

Pengamat gaya hidup generasi muda sekaligus dosen London School of Public Relations, Taufan Teguh Akbari, menawarkan beberapa tips untuk membantu perencanaan mereka supaya bisa mempunyai rumah.

Pertama, menurut Taufan, tentukan lokasi kantor untuk kerja dan pengembangan karier. Artinya, dari sini bisa diketahui seberapa banyak porsi waktu yang akan dihabiskan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Rumah Murah Tipe 36/60 Bisa Dicicil Rp 25.000 Per Hari

“Tentukan dulu kebutuhan karier ada di kota atau pinggiran, aktivitasnya ada di mana,” ucap Taufan saat ditemui seusai diskusi bertema “Perumahan untuk Generasi Milenial” di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin (4/3/2019).

Kedua, pertimbangkan jenis hunian yang diminati. Ada dua pilihan, yaitu rumah tapak dan hunian vertikal yang berupa rumah susun dan apartemen.

Pikirkan secara matang sesuai selera, kesukaan, kebutuhan, dan karakter pribadi milenial yang akan menempati hunian tersebut.

Ketiga, faktor kondisi fisik bangunan, baik eksterior maupun interior, juga perlu menjadi pertimbangan untuk menentukan tipe hunian yang akan dipilih.

“Interior yang dibuat seperti apa. Jangan sampai lebih betah di luar dibanding rumah sendiri.  Rumah harus jadi istana yang paling nyaman buat keluarga, jangan jadi kayak gudang,” imbuh Taufan.

Keempat, yaitu mengenai metode pembayaran. Sebelum menentukan cara membayar, baik tunai maupun kredit, cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Jika membayar secara tunai, tentunya harus mempunyai uang dalam jumlah besar sesuai harga hunian yang dibeli. Tidak banyak orang yang mempunyai kemampuan seperti itu.

Taufan menyarankan milenial, membayar secara kredit melalui bank. Namun, buatlah penelitian sendiri secara mendalam tentang poin-poin penting yang harus diperhatikan.

Jangan sampai karena tergiur dengan promosi pemasaran sehingga menyesal dan kecewa kemudian hari.

“Pilih skema bank yang tidak merugikan. Betul-betul riset mendalam KPR yang ditawarkan. Jadi harus punya kemampuan membaca klausul yang ditawarkan,” cetus Taufan.

Kelima, sisihkan 30 sampai 40 persen dari total penghasilan setiap bulan untuk menabung dan membeli rumah.

Rinciannya bisa diatur sendiri, misalnya 15 persen untuk tabungan dan 25 persen untuk rumah.

Dengan begitu, tabungan bulanan tetap ada, cicilan untuk membeli rumah pun bisa terus berjalan, dan kebutuhan sehari-hari bisa tetap dipenuhi.

“Tinggal atur skemanya. Misalnya gaji Rp 10 juta, Rp 2,5 juta untuk rumah dan Rp 1,5 juta untuk menabung. Tetap bisa menabung dan ada celah untuk rumah walaupun sedikit-sedikit,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau