Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Debat Capres 2019, Mengelola Simalakama Infrastruktur

Kompas.com - 16/02/2019, 14:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Simalakama pertama adalah bagaimana pemerintah dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur jangka panjang, namun sistem anggaran kita sangat kaku dan tidak memihak pada anggaran tahun jamak atau multi years.

Lalu bagaimana legislasi dapat dibentuk kedepannya agar terjadi penguatan kapasitas daerah untuk bersama pemerintah pusat membangun imfrastruktur dasar.

Dari 500 lebih kota dan kabupaten, dengan memperhitungkan batas maksimal tersebut maka kemampuan kota-kota Indonesia dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur sangat terbatas.

Kota-kota besar kecuali Jakarta, hanya memiliki kemampuan sangat terbatas, sehingga hampir pasti memerlukan keterlibatan sumber-sumber keuangan di pemerintah pusat baik melalui kementerian teknis maupun sumber yang inovatif.

Simalakama kedua, bagaimana peningkatan unsur dalam negeri pada proyek-proyek infrastruktur?

Ini menyangkut peningkatan sumber daya lokal dan kebutuhan mengundang potensi keuangan global dan teknologi mutakhir dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur ke depan. Bagaimana menjaga agar keberlangsungan jangka panjang dapat tercapai?

Pemerintah baik pusat maupun daerah sudah waktunya menangkap peluang inovasi pembiayaan yang diinisiasi swasta melalui proposal un-solicited atau prakarsa badan usaha.

Pasalnya, masih banyak pihak yang masih enggan atau curiga kepada pola kerja sama ini. Bagaimana visi capres tentang peluang kerjasama dengan investasi swasta?

Simalakama ketiga, adalah apakah pilihan capres membangun menyeluruh ke seantero nusantara, atau berdasarkan prioritas?

Apa sektor prioritas yang segera harus dibangun, dan seberapa besar manfaat agregatnya bagi masyarakat Indonesia? Kota dan kawasan urban Indonesia mengalami kemacetan luar biasa dan krisis sumber daya yang harus segera dibenahi apakah harus jadi prioritas? Atau melulu azas pemerataan dan peningkatan ekonomi di pinggiran?

Indonesia yang sedang bergerak menjadi kekuatan ekonomi baru, terancam mandeg karena infrastruktur yang tidak mendukung. Perlukah negara bersikap?

Selamat berdebat dan berdemokrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
 
Pilihan Untukmu
Lihat Semua


Terkini Lainnya

Dapat Program 20.000 Rumah Subsidi, Pekerja Migran Bisa Punya Hunian Impian

Dapat Program 20.000 Rumah Subsidi, Pekerja Migran Bisa Punya Hunian Impian

Berita
Giant Sea Wall Bukan Cuma Bangun Tanggul, tapi Wilayah

Giant Sea Wall Bukan Cuma Bangun Tanggul, tapi Wilayah

Berita
Tarik Investor Giant Sea Wall, AHY Gelar Konferensi Internasional

Tarik Investor Giant Sea Wall, AHY Gelar Konferensi Internasional

Berita
Profil Stadion San Mamés, Venue Final Liga Europa 2025

Profil Stadion San Mamés, Venue Final Liga Europa 2025

Berita
Aturan Kelas Jalan Jadi Dasar Hukuman ODOL

Aturan Kelas Jalan Jadi Dasar Hukuman ODOL

Berita
Inpres Sapu Jagat Infrastruktur Daerah Butuh Dana Rp 15 Triliun

Inpres Sapu Jagat Infrastruktur Daerah Butuh Dana Rp 15 Triliun

Berita
Siapa Keluarga yang Menguasai 1,8 Juta Hektar Tanah di Indonesia?

Siapa Keluarga yang Menguasai 1,8 Juta Hektar Tanah di Indonesia?

Berita
Apakah Harga Tanah Bisa Turun?

Apakah Harga Tanah Bisa Turun?

Berita
Pengusaha Keramik Kecewa, Alokasi Gas Industri Jabar dan Jatim Merosot

Pengusaha Keramik Kecewa, Alokasi Gas Industri Jabar dan Jatim Merosot

Berita
Kenapa Harga Tanah Naik? Ini Faktor yang Memengaruhi

Kenapa Harga Tanah Naik? Ini Faktor yang Memengaruhi

Berita
Kabupaten Sleman, Pilihan Rumah Masa Depan Harga Murah

Kabupaten Sleman, Pilihan Rumah Masa Depan Harga Murah

Perumahan
Rencana Pemerintah Tangani Truk ODOL: Bikin Perpres Baru, Beri Insentif

Rencana Pemerintah Tangani Truk ODOL: Bikin Perpres Baru, Beri Insentif

Berita
[POPULER PROPERTI] Rivan Achmad Purwantono, Bos Baru Raja Jalan Tol Tanah Air

[POPULER PROPERTI] Rivan Achmad Purwantono, Bos Baru Raja Jalan Tol Tanah Air

Berita
3 Skenario Ditawarkan dalam Rencana Induk Ekonomi Hijau untuk NTT

3 Skenario Ditawarkan dalam Rencana Induk Ekonomi Hijau untuk NTT

Konstruksi
Pekanbaru, Surga Rumah Subsidi, Mulai Rp 123 Juta

Pekanbaru, Surga Rumah Subsidi, Mulai Rp 123 Juta

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau