Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Prioritaskan 4 KSPN

Kompas.com - 16/02/2019, 08:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pengembangan empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dari 12 kawasan yang saat ini terus digarap.

Menurut Kepala BPIW Hadi Sucahyono, empat KSPN prioritas tersebut yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Empat kawasan ini jadi prioritas karena tren turis terus meningkat. Selain itu, juga mempunyai potensi untuk dikembangkan. Jadi dengan trigger investasi di sana diharapkan potensi ekonominya cepat meningkat,” ucap Hadi dalam diskusi PUPR Expo 4.0 di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Hadi menuturkan, sebelum mengembangkan KSPN tersebut, BPIW melakukan lima langkah perencanaan.

Pertama, membuat konsensus dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat nasional, provinsi, dan kota atau kabupaten, yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Baca juga: Toraja dan Mandeh Dijadikan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

“Yang penting itu adalah koordinasi antar-stakeholder. Di tingkat pusat, kami melakukan rapat di kantor Wapres yang dihadiri Kementerian PUPR, Kemenpar, Kemenhub, dan lain-lain. Juga bagaimana koordinasi dengan pemda setempat, swasta, dan masyarakatnya,” ujar Hadi.

Langkah kedua yaitu menentukan obyek dan tujuan prioritas dalam kawasan pariwisata strategis.

Kemudian, langkah ketiga, mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur, terkait kawasan pariwisata, misalnya bandara, jalan, air dan sanitasi, drainase, listrik, ruang terbuka hijau, dan rest area.

Berikutnya, mengoptimalkan kapasitas kawasan untuk turis asing dan domestik yang sesuai dengan perkiraan peningkatan jumlah turis.

Terakhir, menyiapkan rencana pengembangan kawasan terpadu (masterplan) untuk kawasan pariwisata strategis.

“Kebutuhan infrastruktur di setiap lokasi itu berbeda-beda, makanya perlu diidentifikasi. Kami juga menyiapkan rencana yang disebut sebagai masterplan dan development plan,” imbuh Hadi.

Strategi yang dilakukan untuk pembangunan infrastruktur adalah dengan menyiapkan kriteria kesiapan atau readiness criteria untuk investasi infrastruktur pariwisata.

Kemudian, menyediakan skema keuangan yang berkelanjutan untuk investasi pariwisata melalui penyiapan studi kelayakan, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), detailed egineering design (DED), dan pembebasan lahan.

Hingga kini, progres fisik telah mencapai 63,01 persen dengan kontraktor PT. PP dan PT. Seneca. Dok. Kementerian PUPR Hingga kini, progres fisik telah mencapai 63,01 persen dengan kontraktor PT. PP dan PT. Seneca.
“Sebelum dibangun juga harus dipastikan sudah memenuhi readiness criteria. Yang paling utama itu lahan, ini fungsinya  pemda, mereka harus menyiapkan lahannya dulu,” tutur Hadi.

Baca juga: Bagian dari KSPN Danau Toba, Akses ke Pulau Samosir Diperbaiki

Strategi selanjutnya yakni membiayai pembangunan fisik, misalnya air bersih dan sanitasi, jalan, listrik, drainase, limbah padat, anjungan cerdas, museum, ruang terbuka hijau, dan lanskap.

Berikutnya, BPIW juga mendorong dunia usaha dan masyarakat, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD).

Untuk diketahui, BPIW terus mengembangkan pembangunan infrastruktur KSPN yang saat ini berjumlah 12 kawasan, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Morotai, Toraja, dan Mandeh.

Pengembangan infrastruktur di 12 KSPN itu karena dinilai berpotensi dari sektor pariwisata yang berupa kekayaan alam daerah, budaya masyarakat setempat, dan tingkat kunjungan turis.

Selain itu, daerah tersebut juga memiliki kontribusi besar untuk menambah pemasukan, baik secara lokal maupun nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com