KOMPAS.com - Gabus merupakan material ringan yang dihasilkan dari kulit pohon ek khusus. Material ini kini bisa dimanfaatkan untuk merancang rumah.
Kemampuannya dalam menangkal panas dan suara bising kini mulai dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam melapisi bangunan.
Beberapa struktur hunian di bawah ini memanfaatkan gabus tak hanya sebagai pelapis, namun juga material utama yang mempercantik tampilan rumah, seperti:
Sebuah studio menggunakan gabus sebagai pelapis di seluruh bagian dinding, baik eksterior maupun interiornya.
The Cork Studio merupakan purwarupa bangunan yang sepenuhnya bisa didaur ulang atau digunakan kembali, atau digunakan sebagai kompos.
Baca juga: Ini Baru Terobosan, Rumah dari Gabus dan Penghubung Rel!
Bangunan ini dirancang oleh Studio Bark sebagai bahan percobaan untuk menemukan material yang tahan terhadap air, api, dan degradasi.
"Semua elemen dalam bangunan gabus padat ini dapat dibongkar ketika tidak digunakan lagi, dan seluruh komponennya adalah biodegradable atau dapat didaur ulang kembali," ujar studio tersebut.
Pemanasan tersebut kemudian menghasilkan semacam resin yang mengikat butiran gabus dan membentuk lembaran ringan.
Setelahnya, bahan ini kemudian dipotong sesuai keinginan dan dapat digunakan sebagai material utama pada pembangunan rumah.
"Tidak ada lapisan, cat, rongga plester, lantai, atau fondasi, hanya ada material gabus yang digunakan untuk menggantikan seluruh fungsi struktur itu," ujar arsitek dari Studio Bark.
Panel yang digunakan merupakan limbah dari pabrik wine yang juga memproduksi gabus sebagai penutup botol.
Setiap panel berbentuk persegi panjang tersebut mampu melindungi rumah dari panas serta membuat tampilan rumah terlihat lebih estetis.
Lapisan gabus memiliki fungsi lain sebagai peredam suara. Karenanya, sebuah kamar tidur di Portugal dilapisi dengan material ini.