Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanopi Jembatan Indah Ini dari Kayu Bekas

Kompas.com - 12/02/2019, 20:23 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - LUO Studio dari merancang kanopi jembatan dengan menggunakan material batang kayu bekas. Kayu-kayu ini didapat dari hasil renovasi bangunan di Desa Luotuowan di China.

Tidak seperti mayoritas pedesaan di China, penduduk di Provinsi Hebei kurang mendapat perhatian dari pemerintah karena fokus saat ini ada pada pengembangan wilayah perkotaan.

Atap kanopi jembatan dirancang dengan menggunakan material kayu sisa pembangunan rumah penduduk.LUO Studio Atap kanopi jembatan dirancang dengan menggunakan material kayu sisa pembangunan rumah penduduk.
Desa Luotuowan bahkan memiliki jaringan transportasi yang buruk karena berada di kaki Gunung Taihang.

Hal ini mengakibatkan kondisi perekonomian desa tidak terlalu baik, sehingga banyak rumah yang mulai ditinggalkan penghuninya.

Untuk itu, pemerintah daerah setempat memberikan insentif guna memperbaiki infrastruktur desa dan menyediakan dana untuk pembangunan baru.

Bahkan rumah-rumah lama di desa turut diperbaiki.

Pemerintah daerah tersebut memberikan dua opsi material yakni kayu atau semen.

Mayoritas masyarakat kemudian memilih untuk merenovasi rumah dan bangunannya dengan semen alih-alih mempertahankan struktur bangunan dengan kayu.

LUO Studio kemudian melihat kayu-kayu yang dibuang tersebut sebagai kesempatan untuk memperindah tampilan desa.

Material yang sudah tidak digunakan tersebut lalu dialihfungsikan menjadi kanopi yang menutupi jembatan desa.

Kayu yang digunakan untuk kanopi jembatan ini memiliki potongan dan ukuran yang berbeda. Meski begitu, ukuran dan potongan setiap balok kayu ini dipertahankan seperti aslinya.

Desain yang digunakan oleh studio ini mengaplikasikan konsep yang dikembangkan oleh seorang insinyur Amerika, Richard Buckminster Fuller.LUO Studio Desain yang digunakan oleh studio ini mengaplikasikan konsep yang dikembangkan oleh seorang insinyur Amerika, Richard Buckminster Fuller.
Desain yang digunakan oleh studio ini mengaplikasikan konsep yang dikembangkan oleh seorang insinyur Amerika, Richard Buckminster Fuller.

Konsep bernama dymaxion ini secara garis besar mendapatkan keuntungan maksimal dari bahan atau input yang minimal.

"Filosofi desain 'dymaxion' sebenarnya selaras dengan konsep konstruksi pedesaaan," ujar LUO Studio.

"Banyak desa di China memiliki lanskap yang unik yang diciptakan oleh beberapa generasi penduduk desa yang memiliki kearifan untuk memanfaatkan bahan lokal dan memaksimalkan hasilnya dengan input minimal," lanjut studio tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau