Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Bukan Asing, Utang Infrastruktur Kebanyakan dari Bank

Kompas.com - 08/02/2019, 11:53 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati jumlah utang luar negeri Indonesia terus bertambah dalam empat tahun terakhir, namun pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol yang didanai dari pinjaman asing minim.

Ekonom Senior Cyrillus Harinowo mengatakan, sebagian besar pendanaan proyek infrastruktur berasal dari pinjaman perbankan, baik bank BUMN maupun swasta.

"Jalan tol dan sebagainya itu komponen utang luar negerinya kecil sekali. Sangat kecil," ungkap pria yang juga merupakan Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk tersebut di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Menurut dia, banyak perbankan dalam negeri yang bersedia menyalurkan kredit di sektor ini karena potensinya besar.

Baca juga: Investor Enggak Akan Mau Pinjamin Duit Kalau Besok Indonesia Bubar

Di samping itu, adanya jaminan kepastian dari pemerintah untuk pengembalian pinjaman tepat waktu juga turut menjadi pertimbangan utama.

Seperti pada pembiayaan proyek Tol Batang-Semarang. Saat itu dibutuhkan dana talangan Rp 2 triliun, dan BCA ikut dalam penyaluran kredit korporasi melalui skema kredit patungan atau sindikasi.

"Pada waktu itu yang kita pikirkan adalah, oke ini ada pemerintah, negara. Kemudian yang terakhir bagaimana kalau ujung-ujungnya pemerintah kasarannya mundur-mundur bayarannya, bagaimana Jasa Marganya. Kita percaya Jasa Marganya," tutur Cyrillus.

Saat itu, tenor sindikasi adalah dua tahun. Namun dalam jangka waktu enam bulan, pinjaman tersebut telah dilunasi pemerintah setelah Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) membayar dana talangan.

"Jadi dari sini saya melihat, dari sisi BCA, bahwa pemerintah itu komitmennya tinggi sekali. Sekali janji dibiayai, betul-betul dibiayai. Jadi sekali lagi kalau utang luar negeri, untuk infrastrutkur jalan tol itu sangat kecil," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com