Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom: Bukan Asing, Utang Infrastruktur Kebanyakan dari Bank

Ekonom Senior Cyrillus Harinowo mengatakan, sebagian besar pendanaan proyek infrastruktur berasal dari pinjaman perbankan, baik bank BUMN maupun swasta.

"Jalan tol dan sebagainya itu komponen utang luar negerinya kecil sekali. Sangat kecil," ungkap pria yang juga merupakan Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk tersebut di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Menurut dia, banyak perbankan dalam negeri yang bersedia menyalurkan kredit di sektor ini karena potensinya besar.

Di samping itu, adanya jaminan kepastian dari pemerintah untuk pengembalian pinjaman tepat waktu juga turut menjadi pertimbangan utama.

Seperti pada pembiayaan proyek Tol Batang-Semarang. Saat itu dibutuhkan dana talangan Rp 2 triliun, dan BCA ikut dalam penyaluran kredit korporasi melalui skema kredit patungan atau sindikasi.

"Pada waktu itu yang kita pikirkan adalah, oke ini ada pemerintah, negara. Kemudian yang terakhir bagaimana kalau ujung-ujungnya pemerintah kasarannya mundur-mundur bayarannya, bagaimana Jasa Marganya. Kita percaya Jasa Marganya," tutur Cyrillus.

Saat itu, tenor sindikasi adalah dua tahun. Namun dalam jangka waktu enam bulan, pinjaman tersebut telah dilunasi pemerintah setelah Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) membayar dana talangan.

"Jadi dari sini saya melihat, dari sisi BCA, bahwa pemerintah itu komitmennya tinggi sekali. Sekali janji dibiayai, betul-betul dibiayai. Jadi sekali lagi kalau utang luar negeri, untuk infrastrutkur jalan tol itu sangat kecil," tuntasnya.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/08/115304821/ekonom-bukan-asing-utang-infrastruktur-kebanyakan-dari-bank

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke