Kota ini sukses meningkatkan populasi dari berbagai usia, kewarganegaraan, dan profesi. Cara yang dilakukan adalah dengan menawarkan uang sebesar 2.000 euro dan potongan pajak kepada mereka yang berniat pindah.
Selain itu ada Ollolai yang terletak di Pulau Sardinia. Kota ini berhasil menjual beberapa lusin rumah dengan harga satu euro.
Penduduk baru yang datang mayoritas merupakan rofesional muda yang bekerja secara remote atau pensiunan.
"Kami tidak menyangka akan sukses, dengan banyak orang datang dari Eropa, Amerika Serikat, Brasil, dan Australia sebagai tetangga kami," ujar wakil wali kota Ollolai, Michele Caddedu.
Meski banyak yang sukses "menghidupkan" kembali kota. Namun tak sedikit pula yang gagal.
Kota Bormida misalnya. Tidak seperti daerah lain yang berhasil meningkatkan populasi, promosi yang diberikan ternyata hanya sekadar gimik untuk menarik perhatian semata.
Semantara Kota Montiri di Tuscany juga mengikuti jalan beberapa kota lain yang menawarkan rumah seharga 1 euro.
Tetapi ternyata rumah-rumah tersebut dijual kembali dengan harga mulai dari 20.000 euro.
Selain gimik kosong, alasan lainnya adalah sulitnya birokrasi kepemilikan rumah di Italia.
Wali Kota Carrega Ligure mencoba berbagai cara untuk mempromosikan wilayahnya, namun terganjal dengan aturan kepemilikan properti di Italia. Selain itu, banyak rumah tu ayang masih menjadi polemik antar anggota keluarga.
"Sangat sulit untuk melacak pemilik asli dari rumah-rumah tua tersebut, mayoritas banyak telah bermigrasi pada 1940-an," ujar wali kota Carrega Ligure, Guido Gozzano.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.