"Menurut informasi dari KAI, biaya operasional LRT per bulan mencapai Rp 10 Miliar. Sedangkan pendapatan hanya 10 persen dari itu," ucap Bambang seperti dilansir dari Tribun Sumsel, Rabu (30/1/2019).
Sejauh ini, pendapatan LRT Palembang baru sekitar Rp 1,1 miliar per bulan. Informasi tersebut diakui politisi Gerindra tersebut dari PT KAI.
"Untuk itulah hingga kini masih disubsidi pemerintah, tahun ini Rp 123 miliar," kata Bambang.
Ia pun mengusulkan pemerintah pusat tak lagi memberikan subsidi untuk proyek ini. Sebaliknya, pemerintah daerahlah yang mengalokasikan subsidi untuk transportasi massal tersebut.
Kualitas rendah
Hal lain yang tak kalah penting, sebut Dahnil, yaitu soal kualitas infrastruktur yang rendah. Rusaknya Jalan Tol Salatiga-Kartasura dan Tol Pemalang-Batang yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2018 menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Kemudian menjadi misprioritas karena tidak digunakan oleh pengguna jalan karena (tarifnya) terlalu mahal," ujarnya.
Dahnil menyatakan, bila kelak Prabowo-Sandi terpilih pada Pilpres 2019, maka pemenuhan infrastruktur dasar akan menjadi prioritas utama.
"Misalnya, perumahan untuk rakyat, infrastruktur air, itu akan diprioritaskan," imbuh Dahnil.
Namun demikian, dia mengakui pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur dasar tersebut, meskipun hingga kini capaiannya masih jauh dari target.
"Anda lihat saja target pembangunan perumahan tidak tercapai. Juga infrastruktur dasar lainnya," ucap dia.
Target
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan, ada empat target yang menjadi sasaran utama pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
Dari aspek ketahanan air dan pangan, 65 bendungan, jaringan irigasi baru yang mengairi 1 juta hektar, sarana dan prasarana pengelolaan air baku sebesar 67,52 meter kubik per detik, pembangunan sarana dan prasarana pengendali daya rusak sepanjang 3.620 kilometer serta 1.088 buah embung, terbangun sepanjang 2015-2019.
Baca juga: Tahun Ini, 9 Bendungan Baru Akan Dibangun
Pada aspek konektivitas, 1.852 kilometer jalan tol, 2.650 kilometer jalan baru, dan 29.845 meter jembatan baru terbangun.