"Pertumbuhan kredit investasi ini didorong oleh penyaluran pada sektor konstruksi dan sektor pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi. Dari aspek kualitas, non performing loan (NPL) kredit investasi tercatat pada level 1,1 persen di Oktober 2018," ucap Herry, seperti diwartakan Kontan.co.id, Selasa (4/12/2018).
Dia memprediksi kredit investasi BNI masih akan tumbuh karena masih banyaknya proyek pembangunan yang akan diselesaikan.
"Untuk tahun 2019, kredit investasi diproyeksikan masih tumbuh pada kisaran 12 persen-13 persen yoy seiring dengan kondisi ekonomi makro yang diperkirakan akan membaik. Serta masih besarnya potensi pembangunan pada infastruktur, industri manufaktur, dan pertanian," tambahnya.
Hingga Oktober 2018, pertumbuhan kredit korporasi sudah mencapai 18 persen secara tahunan.
Sektor infrastruktur dan manufaktur menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit korporasi BNI pada 2019.
Satu lagi bank yang berperan dalam pembiayaan infrastruktur dan konstruksi yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Menurut Director Strategic, Compliance and Risk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Mahelan Prabantarikso, kucuran kredit BTN yang diberikan di sektor tersebut mencapai Rp 25 triliun pada 2018.
Angka itu mengalami peningkatan sebesar 13 persen dibanding tahun 2017.
“Pertumbuhan year on year kredit secara total lebih dari 19 persen. Untuk kredit konstruksi sebesar 13 persen dengan nilai Rp 25 triliun,” ucap Mahelan kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
Dia menambahkan, BTN juga memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 155 triliun dan syariah yang mencapai Rp 22 triliun.
Masing-masing sektor itu pun bertumbuh 20 persen untuk KPR dan 22,54 persen untuk syariah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.