Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Rp 50 Juta, Anda Bisa Bangun Sendiri Rumah Idaman

Kompas.com - 30/01/2019, 20:25 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Secara prinsip melaksanakan (pembangunan) sendiri sepanjang bisa mengikuti spek yang sudah ditentukan," ujar Kuswara.

Tenaga ahli yang dimaksud sebelumnya harus mengikuti tiga jenis pelatihan, yaitu pelatihan pembesian, pelatihan pengecoran panel, serta pelatihan perakitan sistem struktur Risha.

"Bisa dilakukan di daerah-daerah, setahu saya Balai Konstruksi Januari ini melakukan pelatihan di Bali dan Banten. Bahkan tahun kemarin di Lombok pun dilakukan beberapa kali pelatihan Risha," lanjut Kuswara.

Tanggapan pengembang

Meski diklaim lebih murah dibanding rumah konvensional, namun pengembang masih mengkaji penggunaan sistem Risha. Hal ini diungkapkan oleh CEO Elang Group, Elang Gumilang.

Selain itu, material sepeti komponen panel masih sulit didapatkan.

Baca juga: Target Sejuta Rumah Tahun Ini 635.361 Unit

Menurut Elang, hal ini menjadi salah satu kendala baik bagi masyarakat yang ingin menerapkan struktur Risha maupun pengembang yang berencana membangun struktur dengan sistem ini.

"Prospeknya bagus, hanya memang sosialisasinya mungkin yang dirasa masih kurang sehingga untuk memahami kelebihan dan kekurangan Risha banyak yang belum memahami termasuk dari sudut pandang konsumen," ujar Elang.

Menurut Elang, di masyarakat, masih terdapat anggapan rumah Risha yang dirancang tanpa sistem tulang membuat kualitas betonnya harus benar-benar dijaga.

Sementara untuk rumah konvensional dianggap lebih aman karena menggunakan besi tulangan.

"Oleh karena itu sosialisasinya cukup penting," imbuh Elang.

Contoh teknologi Risha yang telah diaplikasikan.Kementerian PUPR Contoh teknologi Risha yang telah diaplikasikan.
Menanggapi hal ini, Kuswara mengatakan bahan pembuatan Risha sebenarnya dapat diperoleh dengan mudah. Material bahan bangunan umum seperti baja dengan ukuran 8 dan 6 milimeter, pasir, batu split, dan semen.

Namun dia membenarkan komponen khusus seperti panel P1, P2, dan P3 memang masih terbatas. Panel ini bisa dibeli dari aplikator yang memproduksi panel tersebut.

"Sudah cukup banyak UMKM yang memproduksi panel tersebut, hanya sekarang mereka sedang konsentrasi menyediakan panel Risha untuk rehab dan rekon pasca gempa di Lombok," tutur Kuswara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau