Sementara itu, pemerintah juga akan mengenalkan layanan transportasi tanpa awak akan digunakan di daerah-daerah yang mengalami kekurangan penduduk.
Layanan ini akan segera dikomersialkan pada 2020. Tes akan dilakukan baik di kota maupun di pegunungan.
Tak hanya transportasi publik, Jepang juga akan menggunakan alat transportasi otomatis untuk mengurangi kekurangan sopir truk untuk distribusi barang.
Perencanaan perkotaan juga akan memasukkan layanan transportasi baru ini dengan data untuk memastikan bahwa sistem transportasi yang efisien dapat dibangun di daerah dengan populasi usia tua yang tinggi.
Perencanaan kota juga akan memasukkan pilihan mobilitas lain bagi penduduknya, termasuk moda transportasi otomatis, dan alat transportasi berbagi.
Selain itu, aplikasi juga akan digunakan untuk menyebarkan data mengenai transportasi. Cara ini diyakini mampu mengurangi kemacetan di perkotaan terutama selama jam-jam sibuk dan acara besar.
Sementara itu, pengunaan robot dan sensor akan dimaksimalkan untuk mengurangi pekerjaan berat, seperti inspeksi dan perawatan. Hal ini juga sekaligus dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Lebih lanjut, Pemerintah Jepang juga memperkenalkan penggunaan data untuk meningkatkan presisi proses konstruksi, pembaruan, serta pemeliharaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.