Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir Berulang di Sulsel, Kementerian ATR Siapkan 4 Hal

Kompas.com - 26/01/2019, 19:57 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang akan menyiapkan empat hal guna mencegah terulangnya banjir di Kota Makassar dan lima kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Reny Windyawati menjelaskan, hal pertama yaitu menyusun zona ruang rawan bencana sebagai acuan pemanfaatan ruang pasca-bencana.

“Kami juga melakukan revisi terhadap rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) serta penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR),” kata Reny kepada Kompas.com, Sabtu (26/1/2019).  

Baca juga: Bencana Banjir di Sulsel Disebut Akibat Penyalahgunaan Tata Ruang

Kedua, menyusun rencana rinci tata ruang berbasis daerah aliran sungai (DAS). Rencana ini terkait salah satu penyebab banjir di Sulsel yang diperkirakan juga karena pendangkalan sungai.

Ketiga, mengeluarkan rekomendasi teknis di kawasan hilir sungai. Rekomendasi ini berupa larangan aktivitas di kawasan sempadan sungai yang bisa mengganggu fungsinya.

“Di kawasan sempadan sungai dilarang melakukan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung dan aliran sungai,” ucap Reny.

Selain itu, di kawasan sepanjang sungai perlu dilakukan penataan, di antaranya dengan membangun ruang terbuka hijau (RTH).

Kemudian, melakukan tindakan untuk mengurangi dampak bencana dengan memperkuat mitigasi secara struktural, misalnya membuat tanggul banjir.

Adapun hal keempat yaitu menghasilkan rekomendasi teknis untuk di kawasan hulu. Realisasinya akan berupa pengendalian pada pemanfaatan ruang di kawasan hutan lindung.

Baca juga: Temuan Kementerian ATR, 3 Daerah di Sulsel Melanggar Tata Ruang

Sebab, hutan lindung merupakan kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air.

Reny menambahkan, Ditjen Tata Ruang juga sedang melakukan kajian cepat mengenai arahan tata ruang pasca-banjir bandang di Sulsel.

“Itu dilakukan dengan melihat eksisting pola ruang di RTRW, terutama di area sempadan sungai di beberapa sub-DAS yang ada di lokasi terdampak,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, enam wilayah di Sulsel diterjang banjir, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Soppeng.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, penyebab terjadinya banjir bandang di enam wilayah itu di antaranya akibat pendangkalan sungai dan eksploitasi sumber daya hutan di daerah hulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com