Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Jepang Berbagi Pengalaman Mitigasi Bencana

Kompas.com - 24/01/2019, 22:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan risiko tinggi bencana, seperti tsunami, gempa, dan erupsi vulkanik.

Selain Indonesia, tingginya risiko bencana juga dihadapi oleh Jepang. Pengalaman panjang negara ini dalam menghadapi bencana menjadi referensi penting dalam mitigasi risiko bencana.

Untuk itu, Indonesia dan Jepang saling bertukar pengalaman dalam menghadapi bencana. Salah satunya melalui Pertemuan Tingkat Tinggi Pembangunan Infrastruktur ke-6 (The Sixth High Level Meeting on Infrastructure Development).

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dan Vice Minister for Engineering Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Michio Kikuchi di Jakarta.

Baca juga: Mewahnya Orient Express Versi Jepang

“Bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Banten, dan Lampung menjadi pelajaran yang berharga bagi Indonesia bahwa perencanaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi risiko bencana harus dievaluasi dan ditingkatkan di seluruh Indonesia,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1/2019).

Pertemuan ini membahas isu-isu terkait kerja sama infrastruktur Indonesia-Jepang, yang dibagi menjadi lima kelompok kerja yakni kelompok kerja jalan, sumber daya air, sanitasi, bangunan dan permukiman dan pembangunan perkotaan.

Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah membantu dalam penanganan bencana di Indonesia. Salah satunya rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah.

Selain itu, Indonesia juga belajar dari Jepang mengenai pelaksanaan kebijakan keamanan bangunan gedung (building code) sehingga tahan gempa.

Baca juga: Dibanding Negara Lain, Kerja Sama dengan Jepang Lebih Sulit

Indonesia sendiri, menurut Anita, telah memiliki peraturan keamanan bangunan gedung merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Dia yakin jika peraturan tersebut betul-betul diterapkan, maka jumlah bangunan yang roboh akibat gempa akan terus berkurang.

“Melalui forum ini, khususnya kelompok kerja bangunan dan permukiman, diharapkan terjadi dialog mendalam mengenai bagaimana Jepang mengembangkan dan menerapkan building code untuk bisa kita aplikasikan di Indonesia,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com