Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Januari, Tujuh Ruas Baru Tol Trans-Jawa Tak Gratis Lagi

Kompas.com - 18/01/2019, 17:28 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh ruas Tol Trans-Jawa yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam waktu dekat akan bertarif.

Informasi tersebut diunggah PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui akun resmi Instagram mereka, @official.jasamarga, Jumat (18/1/2019).

"Mulai 21 Januari 2019 pukul 00.00 WIB akan diberlakukan tarif pada ruas baru Jalan Tol Trans Jawa," demikian Jasa Marga.

Dari ketujuh ruas yang diresmikan, lima di antaranya dikelola Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas yaitu Tol Batang-Semarang, serta Tol Semarang-Solo segmen Salatiga-Kartasura.

Baca juga: Tujuh Ruas Tol Trans-Jawa Siap Diresmikan

Kemudian, Tol Gempol-Pasuruan segmen Pasuruan-Grati, Tol Surabaya-Gempol Seksi Relokasi Porong-Gempol, serta Tol Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Wilangan Kertosono.

Dua ruas terakhir yakni Tol Jombang-Mojokerto segmen Bandar-Kertosono merupakan milik Astra Infra Toll Road dan Tol Pemalang-Batang milik PT Waskita Toll Road.

AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru saat dikonfirmasi, masih enggan mengungkapkan besaran tarif yang akan berlaku.

"Segera diinfokan. Tarifnya cukup banyak karena sampai lima ruas. Saya lagi compile," kata Heru kepada Kompas.com.

Hal senada juga diungkapkan Corporate Secretary Waskita Toll Road Alex Siwu.

"Kalau sudah dapat akan kita infokan," kata dia.

Bila mengacu pada rasionalisasi tarif maka tarif yang seharusnya diterapkan yaitu Rp 1.000 per kilometer.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya meminta agar Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) mengkaji penyederhanaan tarif Tol Trans-Jawa agar dapat lebih kompetitif dibandingkan tarif pesawat terbang.

"Saya kemarin ke Bandung naik kereta, saya tanyakan penentuan tarif gimana. Jakarta-Tegal dengan Jakarta-Semarang tarifnya ternyata podho (sama). Bedanya kalau sampai Surabaya aja. Saya kira kita bisa belajar dari situ juga, mungkin," kata Basuki di kantornya, Rabu (5/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau