Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Aplikasi "Streaming", Pebisnis Bioskop Tak Khawatir

Kompas.com - 17/01/2019, 11:36 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya menghadapi kenyataan sengitnya persaingan antar-pelaku bisnis, pengusaha bioskop juga harus berkompetisi dengan platform nonton berbayar daring yang kini juga makin merajalela.

Beberapa aplikasi yang kian populer tersebut antara lain Viu, Hooq, Netflix, dan Iflix.

Meski bersaing, para pelaku bisnis bioskop relatif tak terlalu khawatir bila dibandingkan pebisnis ritel lainnya yang terguncang kehadiran online shopping.

"Kami menariknya begini, kalau dilihat data tiga tahun belakangan ritel kan kena. Jadi orang spending  power-nya enggak kuat. Tapi yang menarik di industri entertainment, growth-nya kelihatan," tutur Head of Sales and Marketing CJ CGV Cinemas, Manael Sudarman, kepada Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Persaingan Sengit, Pengelola CGV Terapkan Strategi Khusus

Dengan 2,5 juta member aktif yang dimiliki, Manael mengaku, penjualan tiket pada 2017 lalu mencapai 50 persen.

Pencapaian ini tidak terlepas dari semakin membaiknya kualitas film dalam negeri, sehingga jumlah penonton pun mengalami peningkatan cukup signifikan.

Persentase pertumbuhan yang sama, juga tercatat pada tahun 2018. Terdapat lebih dari 15 film lokal yang ditonton lebih dari 1 juta penonton saat itu.

"2015 lalu itu film Indonesia yang tembus 1 juta itu hanya 2-3. Lalu dalam setahun 2016 itu ada 10 film Indonesia tembus 1 juta. Artinya ada kenaikan kualitas," kata Manael.

Baca juga: Hingga 2020, Graha Layar Buka 100 CGV di Seluruh Tanah Air

Dia menambahkan, salah satu keunggulan bioskop yang tidak dimiliki aplikasi nonton streaming yaitu kecepatan distribusi konten. Umumnya, film-film yang diputar di aplikasi streaming baru muncul setelah tayang di bioskop.

Baru tiga hari tayang, film Valentine ditarik dari bioskop XXI.KOMPAS.com/ Tri Susanto Baru tiga hari tayang, film Valentine ditarik dari bioskop XXI.
Hal lain yang diberikan bioskop yaitu pengalaman. Saat nonton streaming, biasanya orang cenderung menyendiri. Lain halnya ketika nonton bioskop.

Ia menyebut, 60 persen dari total member CGV datang untuk menonton berdua. Mereka ini umumnya adalah kelompok milenial yang berusia antara 20-29 tahun.

"Jadi kalau kita bandingkan dengan Netflix atau platform nonton streaming lain yang ada, beda. Mereka nonton bioskop bukan hanya untuk nonton, tapi bisa berdua, untuk makannya, untuk haha hihinya, jadi beda," tutur Manael.

Sementara itu, Corporate Communication Cinema 21 Catherine Keng mengakui bahwa kehadiran platform s treaming cukup memberikan pengaruh pada industri bioskop.

Belum lagi saat ini pemerintah telah membuka keran investasi bagi pemain asing yang ingin membuka industri yang sama di dalam negeri.

Namun, dengan persaingan ini masyarakat sebenarnya memiliki cukup banyak pilihan untuk menikmati film yang diinginkan.

“Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk memenangkan kompetisi dengan platform streaming ini dan masyarakat yang akan memilih,” kata Catherine lewat pesan singkat, Kamis (17/1/2019).

Ia menambahkan, saat ini Sinema 21 telah memiliki 1.045 layar yang tersebar di 184 lokasi. Pada tahun ini, perusahaan berencana untuk ekspansi dengan menambah jumlah layar di beberapa lokasi.

Meski belum dapat dipastikan lokasi pengembangan tersebut, namun Catherine menyebut, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 1 triliun yang sumbernya berasal dari pendanaan internal dan perbankan.

“Belum ada angka pasti jumlah layar yang akan kami buka pada tahun 2019 ini. Target kami sekitar 150-250 layar baru, namun kembali lagi kepada ketersediaan dan kesiapan lokasi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com