Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Prabowo dan Jokowi Soal Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 15/01/2019, 19:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kandidat presiden Indonesia 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi), dan Prabowo Subianto, dalam dua hari terakhir menyampaikan pandangan politik serta rencana mereka bila terpilih.

Kedua calon tersebut memiliki gaya berbeda dalam menyampaikannya. Prabowo misalnya, lebih memilih berorasi satu arah di hadapan ribuan pendukungnya secara berapi-api di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (14/1/2019) malam.

Sementara Jokowi, lebih memilih untuk menyampaikan pandangannya dalam format diskusi bersama beberapa orang di dalam studio, Minggu (13/1/2019) malam.

Jokowi juga sempat memberikan kesempatan tanya jawab kepada beberapa orang yang hadir.

Baca juga: Jokowi Jelaskan Pentingnya Infrastruktur Bagi Indonesia

Dari sisi materi, Prabowo memberikan pembahasan yang lebih umum. Namun secara garis besar ada lima pokok pikiran yang ia sampaikan dalam kurun waktu kurang lebih 83 menit.

Kelimanya yaitu mencapai ekonomi yang mengutamakan masyarakat, keadilan, kemakmuran, kecakapan dan sadar lingkungan; meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial; serta memastikan keadilan di bidang hukum dan demokrasi yang berkualitas.

Selanjutnya, menghadirkan negara yang aman, nyaman dan berdaulat bagi masyarakat; serta memperkuat karakteristik dan nilai-nilai kebangsaan yang luhur.

Baca juga: Prabowo Akan Bangun Infrastruktur untuk Penyandang Disabilitas

Dalam sektor infrastruktur, Prabowo tak menyinggung secara spesifik seperti apa rencana pembangunan berkelanjutan yang akan dilaksanakan.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat membacakan pidato kebangsaan bertajuk Indonesia Menang di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam.Dok. Tim media pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat membacakan pidato kebangsaan bertajuk Indonesia Menang di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam.
Hanya, ia menegaskan, bahwa proyek infrastruktur tidak boleh jadi ajang untuk membagi-bagi uang rakyat kepada kelompok tertentu.

"Kami akan membangun infrastruktur yang tepat sasaran, yang bermanfaat bagi semua golongan masyarakat. Dan kami tidak akan mengizinkan penggelembungan proyek-proyek dan nilai-nilai proyek tersebut," kata Prabowo.

"Proyek infrastruktur tidak boleh jadi bancakan kelompok-kelompok tertentu. Kami akan pastikan bahwa utang pemerintah tidak akan terus membengkak. Apalagi membahayakan keuangan negara," imbuh dia.

Sementara itu, Jokowi cenderung memaparkan keberhasilan yang telah diraih selama empat tahun terakhir masa kepemimpinannya.

Pada awal paparannya, Jokowi menyebut, pembangunan infrastruktur menjadi kunci untuk menjadikan suatu negara menjadi negara maju.

"Infrastruktur merupakan syarat dan pondasi bagi negara kita ini untuk maju," kata Jokowi pada program Visi Presiden di NET TV.

Untuk itu, sejak empat tahun terakhir pemerintah terus menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur. Dari Rp 157,4 triliun pada 2014 menjadi Rp 410,4 triliun pada 2018.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau