JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada satu pun negara maju di dunia yang tidak didukung dengan infrastruktur yang baik. Dapat dipastikan bahwa setiap negara maju memiliki infrastruktur yang baik.
Calon presiden nomor urut 01 yang juga petahana, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hal tersebut dalam program Visi Presiden di NET TV, Minggu (13/1/2019) malam.
Sebagai negara luas dengan 17.000 pulau, Indonesia memerlukan banyak infrastruktur sebagai syarat dan fondasi untuk menjadikannya sebagai negara maju.
Baca juga: Dapat Perhatian Jokowi, Begini Perkembangan Proyek Tol Trans-Sumatera
"Infrastruktur itu bisa berupa jalan desa, jembatan desa, bisa pelabuhan kecil, pelabuhan besar, airport atau bandara, pembangkit listrik juga komunikasi. Infrastruktur inilah yang akan membawa kita bisa berkompetisi, menang bersaing dengan negara lain," tutur Jokowi.
Jokowi kemudian mencontohkan manfaat infrastruktur seperti jembatan gantung yang menghubungkan antara desa satu dan desa lain yang dipisahkan oleh aliran sungai.
"Di Temanggung, anak-anak sekolah atau ibu-ibu yang mau ke pasar itu harus muter 5 kilometer dan membutuhkan waktu satu jam lebih. Itu yang jalan kaki. Setelah ada jembatan gantung, hanya butuh waktu 10 menit (jalan) dari desa satu ke desa lain lalu ke pasar," kata dia.
Baca juga: Prabowo Akan Bangun Infrastruktur untuk Penyandang Disabilitas
Contoh lainnya yakni ketika Jokowi masih tinggal di Solo sekitar tahun 1985. Saat itu, setiap dua hingga tiga hari sekali dirinya harus menggunakan bus untuk pergi ke Jakarta.
Waktu perjalanan yang ditempuh bisa mencapai 12 jam untuk sekali perjalanan. Hal itu disebabkan masih minimnya jalan tol yang dibangun.
Sementara saat ini sudah ada Tol Trans-Jawa yang dinilai cukup membantu masyarakat dalam memangkas waktu tempuh.
Efisiensi perjalanan Jakarta-Solo dan sebaliknya pun dapat dicapai, bahkan hanya dalam butuh enam jam saja.
"Artinya apa? Infrastruktur yang baik akan membuat kita lebih mudah, lebih cepat dan lebih murah," imbuh Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.