Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Surabaya Lewat Tol Trans-Jawa Hanya 10 Jam

Kompas.com - 23/12/2018, 17:26 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Meski menghabiskan waktu lebih pendek dibanding sebelumnya, menurut Johannes masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.

Seperti contohnya keberadaan tempat pengisian bahan bakar (SPBU) dan rest area yang masih kurang, beberapa bahkan masih dalam tahap pembangunan.

Karena itu Johannes merasa perlu untuk mengingatkan pengemudi agar mengisi bahan bakar secara penuh dan membawa logistik yang dibutuhkan sebelum berangkat.

"Dari Cirebon sampai Semarang masih sedikit untuk rest area. Beberapa masih dibangun, tapi kalau sekadar istirahat ada tempat. Sedangkan kalau di Surabaya, mulai dari Ngawi-Madiun sudah banyak rest area walau pun kecil-kecil," tutur Johannes.

Selain itu, masih ada kemacetan dan kepadatan yang terjadi di beberapa tempat. Johannes menyebutkan saat di Batang terjadi kemacetan menjelang gerbang tol.

"Beberapa tempat keluar macet, misalnya di Batang akses ke kiri macet. Dari tol mau ke non tol macet, karena mungkin di gerbang tol masih ada transaksi," tambah dia.

"Sedangkan kemacetan di Madiun lebih parah. Buntutnya ke mana-mana memengaruhi jalan utamanya," imbuh dia.

Metode pembayaran dengan menggunakan e-toll dinilai juga memudahkan pengemudi karena tidak harus mengantre panjang di gerbang tol.

Namun di sisi lain, pengemudi juga harus mencermati jumlah saldo yang perlu disiapkan.

Ini karena banyak pengemudi yang masih belum mengetahui rincian total tarif yang harus dibayarkan ketika menuju ke suatu tempat.

Akibatnya banyak pengemudi yang harus tertahan di gerbang tol karena saldo kartu tolnya tidak mencukupi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Ruas Tol Trans Jawa Diresmikan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com